Pulau Punjung (KANALACEH.COM) – Hampir sepekan hutan gambut di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, terbakar. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menegaskan bahwa api yang membakar hutan di Aceh tersebut telah padam.
“Jadi tadi malam, Jumat (28/7) Pak Presiden telepon saya dan menanyakan perkembangan di Aceh itu sekitar jam 21.00 lewat hampir 21.30.Ternyata api sudah padam ketika jam 21.00,” ujar Siti seperti dilansir laman Detik.com, Sabtu (29/7).
Meski sudah padam, Siti memerintahkan timnya tetap berada di lokasi kebakaran. Untuk memastikan dengan benar jika api betul-betul padam.
“Tapi kami minta di lapangan tetap stand by karena takutnya apinya keluar lagi. Sebabkan itu di gambut yang sering terjadi penyakitnya itu kan terus apinya muncul lagi itu ya. Saya dengar tadi pagi dirapihkan lagi tetap ada waterbombing hari ini untuk meyakinkan bahwa apinya betul-betul mati,” jelas Siti kepada wartawan.
Ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penjelasan kepada Siti, ia menceritakan bahwa telah dilakukan koordinasi dengan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf. Bahkan Gubernur Aceh sempat meminta maaf karena penangan yang terlambat.
“Saya melaporkan kepada Presiden bahwa Pak Gubernur sudah mengikuti sejak hari Senin (24/7) dan seterusnya. Memang beliau juga mengatakan minta maaf karena terlambat menangani dan memang kalau seperti di Aceh belum ada satgasnya kan agak susah,” terangnya.
“Walaupun ternyata di Aceh sudah ada Peraturan Gubernurnya untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan, tapi kan operasinya susah kalau nggak didukung, dorong, nggak di bantu pemerintah pusat. Itu sebabnya saya minta direktur turun lalu mobilisasi dari Sumatera Utara,” sambung dia.
Sebelumnya diberitakan Kabupaten Aceh Barat, Aceh terbakar di lahan gambut dan perkebunan. Sehingga menyebar ke enam kecamatan, yaitu Woyla, Meureubo, Sama Tiga, Johan Pahlawan, dan Arongan Lambalek.
Sekitar 69 hektar perkebunan dilahap jago merah. Lokasi terparah menimpa Johan Pahlawan. []