Kenali ‘alarm’ sakit maag, penyakit yang merenggut Dr Ryan Thamrin

Kenali 'alarm' sakit maag, penyakit yang merenggut Dr Ryan Thamrin
Ilustrasi sakit maag. (Mirror)

(KANALACEH.COM) – Penyakit maag tidak mengenal usia. Siapa saja bisa terkena penyakit ini. Pola makan dan hidup yang tidak sehat meningkatkan risiko yang dominan sakit pada lambung.

Dengan dasar itu juga, maka masyarakat wajib mengetahui apa saja tanda atau alarm dari gangguan ini. Sebab, bila menyerang anak-anak, tentunya akan sangat menyulitkan mereka beraktivitas. Identifikasi tubuh pun dirasa belum begitu baik bila maag terjadi pada anak.

Dijelaskan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dr Ari Fahrial Syam SpPD, ada beberapa tanda ‘alarm’ yang menjadi patokan bahwa sakit maag perlu dievaluasi lebih lanjut. Salah satunya adalah adanya rasa tidak nyaman di ulu hati.

’’Kalau pasien sudah merasakan itu, pertama-tama yang harus dipikirkan adalah apakah keluhan lain menyertai rasa sakit di ulu hati, seperti tinja menjadi hitam, keluhan muntah-muntah bahkan sampai muntah darah, berat badan menurun, serta lemas dan pucat,’’ katanya pada Okezone melalui telewicara, Minggu (6/8).

Kemudian, yang perlu diperhatikan adalah bila gejala ini baru dialami pasien di usia 45 tahun ke atas. Ada indikasi masalah serius seperti masalah di saluran pencernaannya. Ada beberapa penyakit saluran cerna atas yang dapat ditemukan pada saat dilakukan endoskopi atas.

Misalnya terdapat luka pada kerongkongan dan tukak pada lambung atau pada usus dua belas jari. ’’Kondisi lainnya biasanya ditemukan polip atau tumor ganas pada pemeriksaan endoskopi,’’ tambahnya singkat.

Dengan begitu, gejala di awal tidak melulu berujung pada penyakit saluran cerna biasa. Bahkan, lanjut Dr Ari, tumbuhnya kanker lambung pada pasien dengan keluhan maag itu bisa saja terjadi. Secara umum, sakit maag yang ditemukan ada kelainan lanjutan lebih lanjut disebut sakit maag organik.

Nah, bila Anda mengalami gejala sakit maag yang disertai dengan tanda atau alarm penyakit lainnya, harus segera melakukan tindakan medis ke rumah sakit. Itu dilakukan untuk memastikan apakah ada risiko tumbuhnya kanker lambung.

Salah satu gejala, penurunan berat badan tanpa sebab, juga perlu diperhatikan lebih lanjut. Sebab, bila penurunan berat badannya disertai dengan keringat malam hari dan badan meriang bisa saja pasien mengalami infeksi kronis atau tumor kelenjar getah bening.

Sementara itu, Dr Ari menuturkan, ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang terserang gangguan maag. Seperti misalnya konsumsi kopi dengan kafein tinggi, merokok, makanan terlalu asam, kurangnya istirahat, atau stress.

Selain dari faktor tersebut, ternyata obat sakit kepala dan obat rematik memiliki peranan penting dalam meningkatkan risiko gejala maag.

’’Pada beberapa orang, obat-obatan seperti itu akan sangat mudah merusak lambung maupun dinding lambung. Sehingga, luka bisa saja terjadi di sana dan akibatnya adalah terjadinya gangguan maag,’’ kata dia.

Kemudian, selain obat sakit kepala dan rematik, obat pelancar darah adan obat yang mengandung vitamin C terlalu banyak juga bisa menimbulkan gejala serupa. []

Related posts