Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ketua Bidang Komite Mahasiswa dan Rakyat Aceh untuk Demokrasi (Komrad), Risla Saputra menegaskan bahwa kenaikan tarif air PDAM Tirta Daroy saat ini belum sesuai dengan pelayanan dan kualitas yang diberikan kepada masyarakat.
Hal itu dikatakan Risla kepada Kanalaceh.com, Jumat (11/8) menanggapi pernyataan Direktur PDAM Tirta Daroy, Novizal Aiyub yang akan menaikkan tarif PDAM.
“Untuk saat ini air PDAM belum bisa dinaikkan, apalagi pelayanan dan kualitas pun belum baik,” ujarnya.
Dia menyebutkan, masih banyak daerah-daerah di Banda Aceh yang menggunakan jasa PDAM Tirta Daroy tapi tak mendapatkan air bersih sesuai keinginan masyarakat.
“Seperti di daerah Ulee Kareng, Prada, Jeulingke, Lambaro Skep. Banyak masyarakat yang masih susah mendapatkan air bersih,” katanya.
Risla meminta kepada PDAM Tirta Daroy jika memang menaikkan tarif, benahi terlebih dahulu pelayanannya agar masyarakat tak kecewa nantinya.
Ditambahkannya, Mantan Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal pernah mengatakan bahwa produki air bersih PDAM Tirta Daroy mencapai 70-80 ribu kubik, namun pencurian mencapai 40% setiap harinya.
“Jadi, benahi pelayanan dan kualitasnya, baru bisa dinaikkan tarif,” tegas dia.
Diberitakan Serambi Indonesia, Jumat (11/8), Direktur PDAM Tirta Daroy, Novizal Aiyub menyebutkan, tarif dasar saat ini Rp 1.600 per kubik, akan naik menjadi Rp 2.000 ribu per kubik.
“Sejak tahun 2008, tarif listrik saja sudah beberapa kali naik, jadi kalau dulu tahun 2008 kami membayar listrik Rp 500 juta per bulan. Maka sekarang untuk biaya listrik saja PDAM harus mengeluarkan biaya mulai Rp 800 juta hingga Rp 1 milliar per bulan,” ujarnya.
Namun, dia belum memastikan mengenai waktu kenaikan itu akan diberlakukan. [Aidil Saputra]
