Di Kota Langsa, ada rumah murah harga Rp 123 juta

Di Kota Langsa, ada rumah murah harga Rp 123 juta
Gambar rumah murah di Kota Langsa senilai Rp 123 juta. (Detik.com)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Pemerintah terus menyiapkan berbagai instrumen guna menjamin kehidupan masyarakatnya di semua sektor, salah satu hunian.

Belakangan ini pemerintah terus menggenjot penyediaan perumahan murah bagi masyarakat Indonesia atau biasa disebut rumah subsidi yang merupakan bagian dari program sejuta rumah.

Berlokasi di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Selatan. Sedang berlangsung acara pameran perumahan Indonesia Property Expo (Ipex) 2017 yang menyediakan 201 booth pengembang properti dengan rincian 117 booth non masyarakat berpenghasilan rendah, dan 84 booth khusus masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Dalam pameran ini terdapat banyak pembangunan rumah yang dilakukan oleh para pelaku usaha properti di berbagai daerah, mulai dari Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Karawang, bahkan hingga di luar pulau Jawa, seperti Aceh.

Khusus yang di Aceh, dijual rumah subsidi atau khusus masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan harga Rp 123 juta. Yang dimaksud MBR, adalah masyarakat yang memiliki gaji pokok maksimal Rp 4 juta.

Perumahan subsidi di Provinsi Aceh ini bernama Serambi Avina berlokasi di Kota Langsa. Salah satu penjaga booth Hairul Anwar mengatakan, masyarakat bisa memiliki rumah cukup dengan membayar DP 1% atau Rp 1,5 juta dari total harga Rp 123 juta.

“Untuk DP kita hanya 1% yaitu sebesar Rp 1,5 juta, dan itu bisa langsung miliki rumah,” kata Hairul Anwar saat berbincang dengan detikcom, Jakarta, Sabtu (12/8).

Hairul menyebutkan, untuk memiliki rumah subsidi ini juga relatif sama persyaratannya. Di mana, setelah membayarkan DP maka pihak pengembang akan mengurus administrasi pemberkasan, hingga melakukan proses BI checking dari pembeli.

“Biasanya kalau di kami, setelah bayar DP, rumah dibangun hingga 95% baru kita akad kredit,” tambah dia.

Meski tergolong DP murah, Hairul mengungkapkan, bahwa proses untuk memiliki rumah ini masih tergantung dari proses pemberkesan dan BI checking. Adapun, pangsa pasar rumah subsidi ini biasanya dibeli oleh para pegawai negeri sipil, TNI, Kepolisian.

“Ada juga tukang pangkas rambut, tukang sate, yang penting dia punya penghasilan tetap setiap bulannya,” jelas dia.

Untuk bangunannya sendiri, rumah subsidi ini dibangun di atas lahan seluas 104 meter dengan isi bangunan terdapat dua kamar tidur, satu kamar mandi, ruang tamu, ruang kumpul keluarga, dan halaman.

“Lahannya 7×15 atau 104 meter,” tutup dia. []

Related posts