Korut labeli Dubes AS untuk PBB pelacur politik

Korut labeli Dubes AS untuk PBB pelacur politik
Kepala Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley.

Pyongyang (KANALACEH.COM) – Korea Utara (Korut) melabeli Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley, sebagai pelacur politik yang dengan kasar mengayunkan roknya. Pernyataan itu dikeluarkan sebagai tanggapan atas kritik Haley terhadap rezim Kim Jong-un.

Setelah uji coba nuklir keenam Korut, Haley menuduh rezim tirani Kim Jong-un mengemis untuk perang. Ia pun meminta Dewan Keamanan PBB untuk menjatuhkan sanksi lebih ketat kepada Korut.

“Kami telah mengambil pendekatan bertahap, dan terlepas dari niat baik, hal itu tidak berhasil,” kata Haley pada sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB

Namun berbicara tentang duta besar AS, Kantor Berita Pusat Korut, KCNA, menanggapi: “Dia dengan kasar mengusap roknya, memainkan peran penting dalam sanksi mengerikan pemerintahan Trump dan tekanan yang membuat gaduh.”

“Nikki harus berhati-hati dengan lidahnya meskipun dia mungkin orang bodoh. Pemerintah AS harus membayar harga mahal untuk serangan lidahnya,” sambung KCNA seperti dilansir dari Daily Express, Sabtu (9/9).

Pekan lalu, Korut melakukan uji coba nuklir keenam dan paling kuat. Korut menggambarkannya sebagai bom hidrogen canggih untuk rudal jarak jauh.

Presiden AS Donald Trump telah memperingatkan Kim Jong-un dia akan menyesal jika memaksa AS untuk melakukan tindakan militer melawan Korut.

Trump telah menolak untuk mengesampingkan serangan melawan negara tertutup itu karena ketegangan antara Pyongyang dan Washington mencapai titik didih.

Dalam sebuah konferensi pers Trump mengatakan bahwa tindakan militer adalah “sebuah opsi” terhadap negara pertapa Kim.

Meskipun Presiden AS mengakui bahwa dia lebih suka untuk tidak menggunakan kekerasan terhadap Korut, namun dia menembaki sebuah peringatan yang tidak menyenangkan kepada diktator negara tersebut.

“Tindakan militer pasti akan menjadi pilihan. Apakah itu tak terelakkan? Tidak ada yang tak terelakkan. Saya lebih suka tidak pergi ke jalur militer. Jika kita menggunakannya di Korea Utara, ini akan menjadi hari yang sangat menyedihkan bagi Korea Utara,” tutur Trump. [Sindonews]

Related posts