Kondisi Afis, Wadir Penunjang: Masih mampu ditangani RSUZA

Kondisi Afis, Wadir Penunjang: Masih mampu ditangani RSUZA
Afis Munanzar (12) yang menginap penyakit kelainan hati dan Gizi buruk dirawat Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh. (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kondisi Afis Munanzar bocah 12 tahun yang menginap penyakit kelainan hati dan gizi buruk yang dirawat Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh kian memprihatinkan. Untuk itu pihak rumah sakit dan dokter sendiri harus bekerja keras.

Wakil Direktur Penunjang RSUZA, dr Nurnikmah, MKes, mengatakan, penangganan lebih lanjut kepada kondisi pasien diawali dengan memperbaiki kadar umumnya seperti elektrolit dan metabolisme termasuk memperbaiki hasil-hasil lab untuk mencapai nilai normal.

“Kalau itu sudah ada baru kita pikir langkah selanjutnya dan sejauh ini semua masih mampu ditangani Rumah Sakit Umum Zainal Abidin,” katanya saat ditemui di RSUZA, Sabtu (21/10) malam.

Baca: Afis, anak yatim asal Pidie pengidap kelainan hati dan gizi buruk

Menurutnya, kondisi pasien saat ini masih dalam keadaan lemah. Namun tetap sadar. Sejauh ini ia menilai tidak ada kendala termasuk nafsu makan pasien.

“Malah keluhan dulu yang sesak sudah mulai berkurang, jadi kondisinya sekarang stabil,” katanya.

Afis mulai dirawat di rumah sakit sejak bulan September 2017 lalu yang mengalami didiagnosis adanya kelainan pada hatinya.

“Jika nantinya RSUZA punya peralatan terbatas tidak bisa tanggani lagi, kita pasti akan rujuk tetapi semuanya kita pantau dulu di sini, dan sejauh ini semua mampu dilakukan disini” katanya.

Sementara itu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Muharuddin mengatakan dirinya mengetahui soal kondisi Afis dari media sosial. Dia berinisiatif datang menjenguk bersama rombongan setelah tahu Afis mengidap penyakit kronis.

“Bahwa yang bersangkutan berasal dari keluarga kurang mampu dan anak yatim yang mengalami penyakit kronis sehingga saya ingin melihat lansung pasien,” katanya kepada wartawan yang didampingi Azhari Cagee, usai menjeguk pasien.

Menurutnya saat ini kondisi pasien dari pertama masuk RS sudah mengalami kemajuan dan kebaikan kemudian memang berat untuk memulihkan perbaikan gizi pasien yang mungkin membutuhkan waktu.

“Tadi juga sudah saya sampaikan kalau memang seandainya hasil evaluyasi nanti dengan dokter segera mungkin bisa di rujuk ke rumah sakit yang memiliki perawatan ataupun dokter spesialis dibidang penyakit itu,” ungkapnya. [Fahzian Aldevan]

Related posts