Angka pengangguran di Aceh Utara tinggi, terendah Bener Meriah

Ilustrasi. (Republika)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Bedasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe menjadi daerah penyumbang jumlah pengangguran terbesar di Provinsi Aceh.

Jumlah pengangguran di Aceh Utara pada Agustus 2017 sebanyak 11,02 persen, dan Lhokseumawe 10,51 Persen. Kepala BPS Aceh Wahyudin menyatakan, pada Agustus 2017, jumlah pengangguran paling rendah terdapat di Kabupaten Bener Meriah yakni sebesar 1,06 persen dan Gayo Lues 1,71 persen.

“Tingginya angka pengangguran di Aceh Utara disebabkan kurangnya aktifitas di sektor pertanian pada bulan Agustus, sedangkan manyoritas penduduk setempat bekerja pada sektor pertanian,” ungkap Wahyudin seperti dilansir laman Medanbisnisdaily.com, Senin (6/11).

Untuk itu, kata Wahyudin, untuk menekan angka pengangguran maka pemerintah harus memperhatikan pada sektor-sektor yang paling banyak masyarakat Aceh menggantungkan kehidupannya.

“Ada pertanian, jasa dan industry, sedangkan pertambangan sharenya kecil, kalau pertanian, dinikmati oleh ratusan ribu orang yang bekerja disitu, kalau ini difokuskan maka angka kemiskinan juga akan bisa diturunkan, selain pengangguran dan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh positif,”ujarnya.

Selain itu, kata Wahyudin, jumlah pengangguran di provinsi Aceh Agustus 2017 sebesar 6,57 persen, lebih rendah 0,82 persen dibandingkan dnegan angka Februari 2017 yang mencapai 7,39 persen dan lebih rendah 1,00 bila dibandingkan dengan angka pada Agustus tahun 2016 yang mencapai 7,57 persen.

Dia menjelaskan, jumlah angkatan kerja di provinsi Aceh bulan Agustus 2017 berjumlah 2.289 juta orang, berkurang 41 orang dibandingkan dengan Februari 2017 yang mencapai 2.330 juta orang. “Sementara jumlah penduduk Aceh yang bekerja, sebanyak 2.139 juta orang, berkurang 20 ribu orang dibandingkan Februari 2017,”jelasnya.

“Jumlah pengangguran pada Agustus 2017 sebanyak 150 ribu orang, berkurang sekitar 22 ribu orang dibandingkan Februari 2017, yang mencapai 172 ribu orang,”tambahnya.
Sedangkan dari segi pendidikan, sebut Wahyudin, tamatan SMK masih mendominasi pengangguran di Aceh yang mencapai 10,95 persen, disusul tamatan SMU 10,74 persen. hal itu menurut Wahyudin disebabkan karena alumni SMK di Aceh belum siap untuk langsung bekerja.

“Mereka ini harus dilatih lagi, pelatihan tambahan, misalnya di BLK, dan diberikan bantuan modal juga, karena waktu SMK mereka lebih banyak memahami teori saja. Mereka sudah punya teori, maka bagaimana agar teori itu bisa langsung dipraktekkan,” pungkasnya. []

Related posts