Puluhan desa di Aceh Utara terendam banjir

Puluhan desa di Aceh Utara terendam banjir
Banjir di Kabupaten Aceh Utara. (Ist)

Lhoksukon (KANALACEH.COM) – Hujan terus mengguyur wilayah Provinsi Aceh, khususnya di Kabupaten Aceh Utara. Akibatnya puluhan desa dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara terendam banjir.

Untuk Kecamatan Pirak Timu, kini ketinggian air diperkirakan mencapai 80 cm hingga 120 cm. Desa yang terdampak, yakni Desa Munye VII, Desa Tanjung Serkuy, Desa Leupe, Desa Matangkeh, Desa Rayeuk Pange, Desa Teupen U, Desa Bungong, Desa Meunasah Geulumpang, Desa Asan Krung Kreh, Desa Bili Baro, Desa Beuracan Rata, Desa Trieng Krung Kreh, dan Desa Meunasa Krueng.

Laporan yang diterima Kanalaceh.com dari BPBD Aceh Utara, Minggu (3/12), banjir di Kecamatan Pirak Timu akibat debit air di Krueng (sungai) Keuruto, Krueng Pirak, dan Krueng Peto meluap. Dilaporkan, ratusan masyarakat mengungsi ke meunasah (surau) di masing-masing desa tersebut.

Sementara di Kecamatan Langkahan, banjir juga terjadi di Gampong Lubuk Pusaka dengan titik pengungsian di Balai Desa Dusun Tanah Merah, di SD N 8 Dusun  Tanah Merah dan Dusun Bidari. Yang mengungsi sekirar ratusan oranf, termasuk para guru dayah (pesantren) dan santri.

Untuk Kecamatan Baktiya desa yang digenangi air di antaranya Desa Lueng Bata, Desa Cot Mane, Desa Aluei Gedung, Desa Cot Ulaya, Desa Matang Kareung, Desa Matang Kumbang, Desa Cot Kumbang, dan Desa Alue Ie Serdang. Ketinggian air rata-rata mencapai 30 cm hingga 70 cm. Sampai saat ini  masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Utara, Munawar, saat dihubungi Kanalaceh.com, Minggu (3/12) malam mengatakan, saat ini banjir sudah melanda 16 Kecamatan. Hingga kini banjir terus meluas ke sejumlah desa.

“Namun banjir kemarin ada juga yang sudah surut sebagian,” katanya.

Dikatakannya, pihaknya saat ini masih terus melakukan pendataan ketinggian debit air, kerusakan insfrastruktur, maupun desa-desa yang airnya bertambah dan surut.

“Belum jelas ada berapa desa yang terendam banjir. Anggota saya masih di lapangan untuk memantau perkembangan dan melakukan evakuasi terhadap warga yang mungkin terjebak banjir,” ujar Munawar.

Ia mengatakan, telah menurunkan alat evakuasi berapa boat mesin di tempat-tempat ketinggian air yang dalam. “Cuaca belum normal dan hujannya tiba-tiba. Intinya kita tetap siaga memantau terus situasi perkembangan di lapangan,” jelas Munawar. [Rajali Samidan]

Related posts