BNN antisipasi peredaran narkoba jelang tahun baru, termasuk di Aceh

Ini kriteria pengganti Buwas menurut Nasir Djamil
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso. (detik)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018, Badan Narkotika Nasional (BNN) mulai mengantisipasi masuknya narkoba dalam jumlah besar ke Indonesia. Meskipun, saat ini narkoba sudah banyak masuk ke tanah air.

Kepala BNN, Komisaris Jenderal Budi Waseso mengakui, permintaan narkoba jelang Tahun Baru kali ini cukup tinggi. Itu terlihat di beberapa daerah selama sepakan ini banyak yang ditangkap terkait kepemilikan Narkotika dalam jumlah besar.

“Peningkatan jelang akhir tahun permintaan besar. Pada akhir tahun tentu mereka suplainya besar, seperti sekarang menjelang Natal dan Tahun baru. Nah ini banyak kebutuhan, kita sudah mengantisipasi itu,” kata Budi Waseso kepada wartawan usai menggelar apel gabungan pemuda Aceh anti narkoba, di Mapolda Aceh, Banda Aceh, Rabu (20/12).

Kini, pihaknya telah membangun sinergitas antara Polri, TNI, Bea Cukai dan komponen lainnya untuk memantau jalur masuknya narkoba di Indonesia. Khususnya di daerah perbatasan, termasuk Aceh yang dijadikan jalur strategis para bandar Narkoba Internasional.

Namun, kata Buwas, ia tak bisa pungkiri bahwa peredaran narkoba jelang Tahun Baru sudah mulai banyak masuk. Sehingga, BNN mulai memonitor peredarannya di daerah yang dianggap rawan.

 “Kita selalu monitor, tapi letak geografis negara kita yang cukup luas, sehingga mudah masuknya. Saat ini kita mulai memonitor yang sudah beredar. Agar angka peredaran narkoba ini bisa kita tekan,” ujarnya.

Disamping itu, ia menyampaikan berdasarkan hasil survei, angka penyalahgunaan Narkoba di Indonesia telah mencapai 2,18 persen atau sekitar 4 juta jiwa.

Diperkirakan bahwa setiap hari sebanyak 33 orang meninggal akibat penyalahgunaan narkoba atau sebanyak 12.044 penyalahguna per tahun.

Pada kelompok pelajar dan mahasiswa sebesar 1,9 persen atau 2 dari 100 orang pelajar dan mahasiswa menyalahgunakan narkoba. “Bila dilihat dari survey tersebut, terlihat bahwa penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia sudah menjalar ke kampus,” sebutnya. [Randi]

Related posts