Pelaku pembunuhan di Gampong Mulia dipulangkan ke Aceh besok

Pelaku pembunuhan satu keluarga ditunda kepulangannya ke Aceh
Pelaku pembunuhan keluarga di Gampong Mulia berhasil ditangkap di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pelaku yang diduga pembunuhan satu keluarga keturunan Tionghoa di Gampong Mulia, Banda Aceh berinisial R (22) akan dipulangkan ke Banda Aceh pada besok pagi. Pelaku dibekuk di Bandara Kualanamu Internasional Airport, Sumatera Utara, Rabu (10/1) sore.

“Besok pagi mudah-mudahan sudah sampai disini (Banda Aceh),” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Misbahul Munauwar kepada wartawan, Rabu (10/1) malam.

Pelaku yang berasal dari Desa Paya Seumantok Kecamatan Krueng Sabe Kabupaten Aceh Jaya itu ditangkap sekitar pukul 18.00 WIB.

“Alhamdulillah berkat kerja sama Polda Aceh dengan Polda Sumatera Utara, berhasil menangkap pelaku yang diduga pembunuhan di Gampong Mulia, Kuta Alam, Banda Aceh,” katanya.

Sejauh ini, kata Misbahul, informasi terkait pelaku belum akurat, sebab posisi pelaku masih berada di Sumatera Utara. Nantinya, jika sudah sampai ke Banda Aceh maka akan diintrogasi lebih mendalam terhadap pelaku R.

“Kita akan mengetahui sejauh mana modus yang dimainkan oleh pelaku,” ungkapnya.

Sejauh ini, sambung Misbahul, apakah pelaku berjumlah satu orang atau lebih juga belum diketahui pasti. Kemudian terkait isu yang beredar bahwa pelaku yang diduga kuat orang dekat korban yang merupakan karyawan, Misbahul juga belum bisa membenarkannya.

“Mudah-mudahan setelah tiba nanti kita akan tau apakah karyawannya atau supir pribadinya, nanti kita akan tau setelah tiba di Banda Aceh,” katanya.

Sebelumnya diketahui masyarakat Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh digegerkan dengan penemuan tiga mayat pada Senin (8/1) malam. Ketiga mayat itu merupakan
satu keluarga keturunan Tionghoa yakni suami bernama Tjiesun alias Asun (45), istri bernama Minarni (40), dan anak laki-laki bernama Callietosng (8) yang dilaporkan tewas dengan kondisi mengenaskan.

Suami dan anaknya ditemukan bekas bacokan di leher. Sedangkan istrinya ditemukan dengan kondisi tanpa busana dan adanya bekas cekikan di leher.

Ketiga korban tersebut berasal dari Medan, Sumatera Utara yang berbisnis di Banda Aceh sejak enam tahun lalu sebagai distributor makanan.

Diketahui keberadaan ketiga korban berawal dari informasi masyarakat setempat pada Senin (8/1) sekitar pukul 19.30 WIB yang merasa curiga dengan kondisi ruko yang sudah tiga hari tidak buka.

Selain itu masyarakat sekitar juga sudah mencium bau amis seperti darah di lokasi kejadian. [Fahzian Aldevan]

Related posts