Gerhana bulan total muncul di Aceh, umat Islam diimbau shalat khusuf

Gerhana bulan total muncul di Aceh, umat Islam diimbau shalat khusuf

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dunia Falak Indonesia tahun ini mengalami momen istimewa yaitu gerhana bulan total yang akan terjadi pada 31 Januari 2018 atau bertepatan dengan 14 Jumadal Ula 1439 H.

 

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Daud Pakeh, Rabu (17/1) melalui siaran persnya.

“Bedasarkan perhitungan tim falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, akan terjadi fenomena alam yang berkaitan dengan ibadah umat Islam berupa gerhana bulan total di wilayah Indonesia, termasuk wilayah Provinsi Aceh,” ujar Daud Pakeh didampingi Kabid Urais Binsyar Kanwil Kemenag Aceh, Hamdan.

Sehubungan dengan itu, Kemenag Aceh telah mengirim surat edaran kepada Kankemenag kabupaten/kota se-Aceh tentang adanya gerhana bulan total dan seruan shalat khusuf (gerhana bulan)

“Surat edaran sudah kita kirim ke seluruh Kankemenag kabupaten/kota dan juga diteruskan kepada instansi terkait, ormas Islam, dan masyarakat agar melaksanakan ibadah shalat sunnah khusuf di masjid dan mushalla pada waktu tersebut, atau dapat dilaksanakan setelah shalat Isya secara berjamaah,” imbau Daud.

Sementara pakar Pakar Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra menjelaskan waktu terjadinya gerhana bulan tersebut untuk wilayah Provinsi Aceh, yaitu awal penumbral: 17:51:15 WIB, awal kontak gerhana: 18:48:16 WIB, mulai gerhana total: 19:51:05 WIB, puncak gerhana total: 20:29:59 WIB, akhir gerhana total: 21:07:53 WIB, akhir kontak gerhana: 22:11:41 WIB, dan akhir penumbral: 23:08:27 WIB.

Ia juga menyampaikan bahwa masyarakat dapat menyaksikan fenomena ini langsung dengan melihat ke arah bulan purnama.

“Bulan purnama yang seharusnya berwana putih terang akan sedikit gelap, bahkan agak kemerah-merahan. Jika suasana pada malam itu cerah ukuran bulan purnama ketika gerhana kali ini terlihat lebih besar dari biasanya yang disebut dengan fenomena supermoon. Hal ini karena posisi bulan lebih dekat dengan bumi,” ujar Alfirdaus.

Alfirdaus menjelaskan, gerhana bulan itu terjadi karena posisi bumi berada tepat di tengah antara matahari dan bulan, sehingga cahaya pantulan matahari terhadap bulan dihalangi oleh bumi yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan. [Aidil/rel]

Related posts