Irwandi sebutkan kendala Marathon Internasional 2018 di Sabang

Irwandi sebutkan kendala Marathon Internasional 2018 di Sabang
Ilustrasi - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (kiri) melepas pelari pada kategori Borobudur 10K saat Borobudur Marathon 2016 di Komplek Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (20/11/2016). (Antara Foto)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengatakan bahwa ada kendala dalam menggelar acara Marathon International 2018 di Kota Sabang, pada Juli dan Agustus 2018.

“Pendaftaran sudah dibuka, memang kami mengalami agak kesulitan,” kata Irwandi di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (13/2).

Dilansir Tempo.co, Irwandi menyebutkan sejumlah kendalanya, salah satunya isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT. Isu penolakan LGBT marak terjadi di Aceh setelah Kapolres Aceh Utara melakukan razia para waria di sejumlah salon.

Meski persoalan tersebut kini telah selesai, Irwandi mengatakan bahwa hal itu turut berdampak pada pendaftaran para peserta marathon.

Sepekan setelah pendaftaran dibuka, Irwandi menyebutkan baru ada sekitar 200 orang yang mencalonkan diri jadi peserta.

Selain isu LGBT, Irwandi mengungkapkan ada kesalahpahaman tentang kostum untuk peserta lomba marathon.

“Kami enggak katakan harus pakai jilbab semua pelari, atau pakai sorban untuk pelari laki. Tapi masyarakat peserta ini was-was. Dampaknya kepada jumlah yang mendaftar,” ujarnya.

Pernyataan Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali yang mewajibkan pramugari semua maskapai berpakaian muslim ketika mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, juga dianggap sebagai kendala.

“Sebenarnya kalau diam saja enggak apa-apa sih. Tapi dia omong ke media,” ucapnya.

Irwandi pun menegaskan bahwa tak ada ketentuan khusus untuk mengikuti acara marathon di Kota Sabang. “Enggak ada, bikini banyak kalau mau lihat bikini,” ucapnya. []

Related posts