Empat pers kampus di Banda Aceh adakan workshop perangi hoax

Empat pers kampus di Banda Aceh adakan workshop perangi hoax
Workshop bertemakan "Peran Pers Kampus dan Mahasiswa Dalam Menangkal Berita Hoax" di Ruang Seminar S2 Unmuha Aceh, Banda Aceh, Kamis (15/2). (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Persatuan Jurnalis Kampus (PJK) Banda Aceh menggelar workshop dengan tema “Peran Pers Kampus dan Mahasiswa Dalam Menangkal Berita Hoax” di Ruang Seminar S2 Unmuha Aceh, Banda Aceh, Kamis (15/2).

PJK Banda Aceh merupakan kumpulan empat lembaga pers kampus di Banda Aceh. Keempat lembaga tersebut yaitu LPM Lensa Unmuha Aceh, UKPM Sumberpost UIN Ar-Raniry, UKM Pers DETaK Unsyiah dan LPM Perspektif Fakultas Ekonomi Unsyiah.

Workshop ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Kurniawan, S.SH,.LLM (Dosen Fakultas Hukum Unsyiah), Maimun Saleh (Harian Rakyat Aceh) dan AKBP Sulaiman (Humas Polda Aceh).

Ketiga pemateri itu memaparkan materi sesuai temanya masing-masing, yang dipandu oleh moderator Adi Warsidi (Ketua AJI Banda Aceh).

Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin, LC, MA dalam sambutannya saat membuka kegiatan mengapresiasi kegiatan tersebut.

Mulyadi mengatakan bahwa pengaruh hoax sangat besar pada zaman sekarang ini, terutama pada masyarakat. Bahkan, kata dia, hoax sudah menjadi permasalahan serius di Indonesia.

“Hoax sangat masif, tanpa disadari kita saja sudah menyebar hoax apalagi masyarakat, oleh karena itu peran mahasiswa terutama pers kampus sangat diperlukan dalam menangkalnya,” kata Mulyadi.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyerukan kepada mahasiswa untuk sama-sama membantu Pemerintah Aceh dalam menangkal berita hoax yang beredar di masyarakat.

“Sekarang membuat media tidak susah lagi, maka kita harus pandai-pandai saat membaca suatu berita pada media yang tidak jelas,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia, Ghifari Hafmar dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan itu diikuti oleh puluhan peserta dari sejumlah perguruan tinggi di Banda Aceh dan Aceh Besar.

“Zaman sekarang ini yang menyebar hoax orang pintar tapi jahat, sedangkan yang menerima hoax orang bodoh tapi baik, oleh karena itu peran kita sangat dibutuhkan untuk menangkalnya,” kata dia.

Workshop ini diakhiri dengan tanya jawab antara peserta dengan pemateri. Dalam kesempatan itu, seluruh peserta, panitia dan pemateri melakukan deklarasi bersama melawan hoax.

Delkarasi tersebut dilakukan dengan cara menandatangani pada selembaran spanduk yang disediakan panitia. [Aidil/rel]

Related posts