Karena pembukaan lahan, Suaka Margasatwa Rawa Singkil terbakar

Karena pembukaan lahan, Suaka Margasatwa Rawa Singkil terbakar
Petugas gabungan memadamkan api. (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kebakaran melanda Suaka Margasatwa Rawa Singkil tepatnya di Desa Sinebok Jaya, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, Kamis (15/2). Lahan yang terbakar mencapai 30 hektare, 10 hektare diantaranya berada di dalam kawasan SM Rawa Singkil.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo diduga api kabakaran terjadi karena pembukaan lahan di sekitar kawasan yang merambat ke dalam Suaka Margasatwa Rawa Singkil.

“Kebakaran juga dipicu karena musim kemarau. Jadi api yang ada di lahan kawasan Area Pengunaan Lain merambat ke dalam,” katanya.

Sapto menjelaskan, akhirnya api berhasil dipadamkan oleh petugas gabungan dari tim Brigdalkar BKSDA Aceh, personel Polres Aceh Selatan, dan Polsek Trumon, serta tim Damkar Aceh Selatan.

Selain itu sejumlah peralatan ikut diturunkan ke lokasi yakni, mobil slip on unit, mobil pemadam kebakaran, dua monilog, dua mobil patroli, dua set pompa jinjing dan dua set peralatan tangan.

“Alhamdulillah api berhasil dipadamkan walaupun terkendala akses ke lokasi kebakaran dan terbatasnya sumber air,” kata Sapto saat dikonfirmasi kanalaceh.com, Kamis (15/2) malam.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh mengumumkan, dari hasil pantauan sensor modis satelit (Terra dan Aqua), secara akumulasi terdapat 12 titik panas di Provinsi Aceh.

Masing-masing titik api itu terdeteksi di Kabupaten Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Gayo Lues, Nagan Raya dan Subulussalam.

Kasie Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang, Aceh, Zakaria menjelasakan, fenomena ini disebabkan karena merupakan siklus cuaca yang setiap tahun datang. Disebut dengan masa pancaroba atau masa peralihan dari satu musim ke musim berikutnya.

“Dalam musim pancaroba ini gejala cuaca yang ditimbulkan, hujan semakin berkurang kalaupun ada hujan yaitu hujan lokal dengan durasi yang singkat dan intensitas ringan hingga sedang, suhunya naik dengan suhu maksimalnya berkisar antara 30 – 33 °C, kecepatan angin berkisar antara 5 – 40 km/jam,” kata Zakaria kepada wartawan.

Pihaknya memperkirakan cuaca seperti ini akan berlangsung hingga akhir bulan Februari atau awal Maret. Pada pertengahan bulan Maret hingga awal bulan April akan ada sedikit penambahan curah hujan di sejumlah daerah di Aceh. [Fahzian Aldevan]

Related posts