Mahasiswa tolak BPKH kelola tanah wakaf Aceh

Keturunan Habib Bugak minta BPKH tak ikut campur tanah wakaf Aceh
Elaf Al Mashaer dan Ramada, dua hotel yang berdiri di atas tanah wakaf ulama asal Aceh, Habib Bugak Al-Asyi, di dekat Masjidil Haram, Mekkah. (Ist/Kolase Serambinews.com)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Bireuen (PB-Himabir) Banda Aceh menolak rencana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI untuk mengambil alih pengelolaan Tanah Wakaf Aceh (Baitul Asyi) di Makkah, Arab Saudi.

Hal tersebut dikatakan Sekretaris Umum PB Himabir, Hidayat dalam siaran pers kepada Kanalaceh.com pada Senin (12/3).

“Habib Bugak Al-Asyi merupakan tokoh Aceh yang berasal dari Bugak, Bireuen. Kami selaku mahasiswa Bireuen menolak rencana BPKH tersebut, mengingat tidak adanya prosedur, maksud serta tujuan yang jelas dari BPKH itu sendiri dalam rencana investasi,” kata Hidayat.

Hidayat mengkhawatirkan jika rencana BPKH tersebut berhasil, maka akan menimbulkan kegaduhan dalam masyarakat Aceh. Apalagi, selama ini kepercayaan masyarakat Aceh kepada Pemerintah Pusat masih sangat kecil.

“Selama ini masyarakat Aceh yang menunaikan ibadah haji mendapat dana pembagian hasil pendapatan dari pengelolaan tanah wakaf tersebut, jika nanti tanah wakah ini dikelola oleh pusat dikhawatirkan akan amburadul cara mengelolanya,” ujar mahasiswa UIN Ar-Raniry ini.

Maka, ia meminta kepada pemegang kebijakan agar dapat meninjau kembali rencana tersebut. Selain itu, Hidayat juga menilai perlu adanya aksi dari Pemerintah Aceh dalam melakukan perlawanan dan mengecam rencana itu.

“Jika Pemerintah Aceh dan dewan Aceh di pusat benar-benar komitmen terhadap ini, maka kami yakin rencana BPKH RI tak akan berhasil,” ujar Hidayat. [Aidil/rel]

Related posts