Pertamina kelola 8 Blok Migas yang terminasi Tahun ini, termasuk di Aceh

Ilustrasi blok migas. (netralnews.com)

Jakarta (KANALACEH.COM) – SKK Migas menegaskan, PT Pertamina telah ditetapkan oleh pemerintah untuk mengelola delapan blok migas pada 2018 ini. Pertamina akan diberikan hak sebesar 100 persen untuk pengelolaannya.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Amien Suharyadi mengatakan, delapan blok tersebut, yakni NSO di perairan Aceh, Ogan Komering, Southeast Sumatera, Tuban, East Kalimantan, Attaka Tengah, dan Sanga-Sanga.

“Jumat kemarin, dari pemerintah sudah memutuskan delapan WK (wilayah kerja), masing-masing 100 persen diberikan ke Pertamina. Jadi, keseluruhannya diberikan kepada Pertamina. Tetapi, ini pertama kali berbarengan sebanyak ini. Pertamina juga belum pengalaman mengelola WK yang begitu banyak,” ujar Amien di Gedung SKK Migas, seperti dilansir laman VIVA.co.id, Senin (16/4).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, awalnya rencana pengelola blok migas terminasi tersebut sudah dilakukan sejak 2016, namun karena semakin meningkatnya harga minyak mentah dan berlarut-larutnya negosiasi, makin banyak pertimbangan yang harus diperhatikan.

“Kendala harga minyak naik signifikan. Secara keuangan juga Pertamina tertekan, kemudian pemerintah melihat keuangan Pertamina tertekan perlu dibantu. Kemudian, untuk membantu Pertamina, delapan WK ini masih menguntungkan karena itu diputuskan demi membantu Pertamina dikasih Pertamina 100 persen,” paparnya.

Meski begitu, dia juga mengatakan, sebelum masa kedaluwarsa, delapan blok ini juga akan tetap berusaha ditawarkan pemerintah kepada pemegang saham existing maupun interested untuk bergabung bersama Pertamina mengelola blok tersebut.

“Diharapkan, pemegang existing juga mau lanjut. Ini kita pakai skema gross split(pembagian hasil berdasarkan produksi). Jadi, nambah yang pakai gross split. Berapa persentasenya, tergantung pembicaraan dengan Pertamina,” ujarnya. []

Related posts