Nelayan Aceh masuki musim barat

Nelayan Lhokseumwe Minta Dermaga TPI Pusong Dikeruk
Ilustrasi nelayan di Aceh Utara. (Ist)

Meulaboh (KANALACEH.COM) – Sejumlah nelayan di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh melaporkan besarnya alun gelombang di tengah laut selama peralihan musim angin timur ke angin barat.

Tata (53) nelayan Padang Seurahet, di Meulaboh, Selasa, petang, menuturkan, saat ini nelayan menghadapi angin barat laut, dimana kondisi di tengah laut kerap terjadi badai dan bakat (alun gelombang) yang bisa mengancam keselamatan jiwa nelayan.

“Saat ini sudah musim angin barat, ikan – ikan ada, tapi jauh dan sulit didapat. Aktivitas kami seperti biasa, kondisi demikian sudah menjadi “makanan” kami nelayan sehari-hari,”katanya seperti dilansir laman Antara.

Dirinya berangkat melaut hanya pada jarak sekira 5 mil dari pantai, karena kapasitas armada yang masih di bawah 5 grosstonage (GT), berangkat sekitar pukul 04.00 WIB, kemudian kembali ke darat pada siangnya atau sekitar pukul 13.00 WIB.

Kondisi alun besar gelombang di tengah laut kerap terjadi pada malam hari, sehingga nelayan dengan armada berkapasitas kecil tidak ada yang bermalam, apalagi jarak tempuh mereka tidak begitu jauh dan belum melewati batas perairan laut kabupaten lain.

“Jarak dekat, jenis ikan tangkapan tidak begitu banyak. Sebenarny di laut itu ada ikan, hanya saja rezeki kita kadang-kadang tidak menentu, kalau ketemu kawanan ikan barulah dapat tangkapan yang banyak,”sebutnya.

Tata, menjelaskan, rata-rata hasil tangkapan yang berhasil di bawa pulang 20 kg – 35 kg per harinya, jenis ikan campuran sehingga nilainya pun hanya cukup untuk belanja dapur dan membeli bahan bakar untuk melaut ke esokan harinya.

Diberitakan sebelumnya, panglima laot atau ketua pemangku adat laut Kabupaten Aceh Barat, Amiruddin, menyampaikan, peralihan musim angin timur dan angin barat hanya 20 hari dan kondisi demikian selalu terjadi sehingga nelayan diminta selalu membawa alat komubikasi serta bekal yang cukup.

“Pengaruhnya terjadi kenaikan harga ikan, tapi tidak lama. Setelah perebutan angin timur dan angin barat selesai maka air laut akan kembali seperti biasannya,”pungkas Amir. []

Related posts