Aceh Culinary Festival 2018 akan tampil beda

Ini lokasi kuliner selama Ramadan di Banda Aceh
Ilustrasi. (tribunnews)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Wisata kuliner selalu mendapat tempat bagi wisatawan. Untuk itu, inovasi harus terus dilakukan. Pembaruan ini juga yang akan dilakukan dalam Aceh Culinary Festival 2018.

Even ini akan menampilkan make over alias pembaruan wajah kuliner tradisional. Aceh Culinary Festival 2018 akan membuat tampilan kuliner tradisional berubah 180 derajat. Tentunya menjadi lebih menarik. Kastanya kini naik menjadi premium dengan etalase restoran hingga hotel berbintang.

“Aceh Culinary Festival sangat luar biasa. Ada banyak hal yang bisa dipelajari. Bukan hanya sekadar menikmati rasa. Tapi, pengunjung juga bisa belajar membuat makanan jadi lebih menarik. Tapi dengan treatment-treatment khusus tentunya,” ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya seperti dilansir laman Indopost.co.id, Rabu (17/4).

Beragam tampilan baru kuliner dalam Aceh Culinary Festival 2018, bisa dinikmati 4-6 Mei. Lokasinya ada di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Tema yang diusung adalah ‘New Traditional: Look and Taste Good’. Even ini akan menyajikan beragam inovasi kuliner. “Di sini akan ada banyak inovasi dan pembaruan terkait kuliner. Semua disesuaikan dengan kebutuhan industri dan pasar,” katanya.

Digelar selama tiga hari, Aceh Culinary Festival 2018 akan diikuti 100 tenant. Tuan rumah akan menurunkan wakilnya dari 23 kota/kabupaten se-Provinsi Aceh. Nuansa pedas khas kuliner Aceh akan tersaji. Sedangkan sisa peserta berasal dari daerah lain di Indonesia.

Demi memudahkan mobilitas, treatment khusus bagi wisatawan diberikan. Venue Aceh Culinary Festival 2018 terbagi dalam tiga zona dengan karakteristik berbeda. Bagi penikmat kuliner lokal, zona Aceh Traditional Food Market jadi pilihan. Lalu ada zona Aceh Culinary Innovation menyajikan hasil turunan dari pengembangan kuliner tradisional itu. Lalu, zona ketiga adalah Food & Fun Festival.

Menurut Ketua Pelaksana Calendar of Event Kemenpar Esthy Reko Astuti, konsep yang dikembangkan sangat luar biasa.

“Konsepnya sangat lengkap dengan zona khusus kuliner hasil pengembangan. Dengan banyaknya fakta kuliner tradisional yang berubah menjadi premium tentu menarik. Artinya, kuliner tradisional ini bisa mengikuti pasar dengan beberapa perubahan,” tutur Esthy Reko Astuti.

Beberapa kuliner tradisional Aceh memang bisa bersaing dengan brand dari wilayah lainnya. Mengacu fakta dari bilangan Pasar Baru, Jakarta, ada beberapa kuliner tradisional Aceh yang jadi menu andalan di salah satu restoran terkenal. Ada menu ikan kayu, kari kambing, sambal asam udang, hingga gulai ikan kepala kakap. Minumannya juga special seperti, jus timun, terong Belanda, hingga kopi Langon.

“Kuliner dari Aceh terkenal nikmatnya. Tinggal dibutuhkan kemasan agar menjadi lebih menarik. Untuk membuat makanan ini menjadi lebih menarik, maka Aceh Culinary Festival ini adalah tempatnya. Para mentor yang akan membagikan ilmunya kalibernya sudah dunia,” terang Esthy.

Aceh Culinary Festival 2018 memang akan memberikan banyak kejutan. Sebab, ada banyak chef level dunia yang akan ambil bagian di sini. Mereka siap unjuk kebolehan bagaimana cara ‘menyulap’ kuliner tradisional Aceh menjadi lebih menarik.

Ketua Akademi Gastronomi Indonesia Vita Datau Mesakh menjelaskan, para chef ini siap membagikan pengetahuannya kepada publik.

“Demo-demo dan berbagai tips tentu akan diberikan. Kondisi ini tentu akan menjadi momentum terbaik karena ada banyak pengetahuan yang bisa diraih public. Apalagi, kuliner Aceh ini fenomenal dan punya potensi besar selalu diterima pasar,” jelas Vita Datau Mesakh.

Aceh Culinary Festival 2018 akan menghadirkan workshop. Pematerinya adalah chef besar dengan label Michelin Star (penghargaan di bidang kuliner kelas dunia). Workshop diarahkan untuk mendukung branding dan menaikan value dari kuliner tradisional. Workshop diberikan mulai dari food styling hingga konsep food fotografi yang ideal.

“Food styling dan food photography sangat penting. Keduanya bagian penting industry. Melalui event ini, kami ingin berbagi pengetahuan. Tips mengubah kuliner tradisional jadi premium akan diberikan. Apalagi, kuliner tradisional ini merupakan industry yang menjanjikan,” pungkas Vita.

Selain kuliner tradisional, etalase Aceh Culinary Festival 2018 semakin berwarna. Sebab, ada banyak kuliner mancanegara yang ikut disajikan. Ada menu special dari Malaysia, Jepang, Thailand, Turki, hingga Italia. Kepuasan wisatawan dijamin klimaks, apalagi festival ini menyajikan parade seni budaya local Aceh. Tarian tradisional dari Aceh ini akan dibawakan oleh Geunaseh Art Group. []

Related posts