PT PP Energi akan bangun PLTU di Aceh senilai Rp 2,2 Triliun

Ilustrasi PLTU. (republika.co.id)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Melalui anak usahanya PT PP Energi berencana membangun proyek infrastruktur di bidang ketenagalistrikan. Perusahaan akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Meulaboh, Provinsi Aceh.

Direktur Keuangan PT PP, Agus Purbianto mengatakan proyek pembangunan PLTU dengan kapasitas 2×200 Megawatt (MW) tersebut, rencananya akan segara dimulai pertengahan tahun ini.

“Rencananya PLTU sekarang kan kontak to IPC mulai pembangunan fisiknya pertengahan tahun ini,” kata Agus seperti dilansir laman Liputan6.com, Rabu (18/4).

Agus menambahkan, untuk memulai pembangunan PLTU 2×200 MW tersebut dibutuhkan sedikitnya investasi mencapai Rp 2,2 triliun. Untuk mendapatkan tambahan modal, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini melalui inisiasi PINA (Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah) menerbitkan skema Surat Berharga Perpetual (SBP).

“Ini kita butuhkan untuk PLTU yang mau kita bangun dengan kapasitas 400 MW kita butuh Rp 2,2 triliun, dengan SBP kita bisa dapat Rp 1 trilun. Harapannya untuk Meulaboh ini bisa selesai dalam 3 tahun,” tambah dia.

Dalam menerbitkan SBP tersebut, PT PP mengklaim sebagai perusahaan pelat merah pertama yang menerbitkan instrumen pembiayaan skema investasi Surat Berharga Perpetual. SBP akan diterbitkan dalam bentuk Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

Untuk tahap awal, PT PP Tbk menerbitkan sekkitar Rp 250 miliar melalui RDPT yang akan di kelola oleh PT Ciptadana Asset Management. Dengan potensi penambahan mencapai Rp 1,3 triliun yang rencananya akan di kelola oleh Danareksa Capital.

Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melalui Tim Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemeritah (PINA) tengah menfasilitasi perencanaan PLTU Meulaboh 2×200 MW. Rencana ini akan dibangun melalui skema bisnis Independent Power Producer (IPP).

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjelaskan, rencananya proyek ini akan dibangun dengan skema IPP meIaIui konsorsium PT PP Energi, China Datang Overseas Investment Co. (CDTO), dan PT Sumberdaya Sewatama untuk mendapatkan pembiayaan alternatif yang bersumber dari dana non-anggaran pemerintah.

“Dari beragam sektor yang menjadi perhatian daIam upaya membangun infrastruktur di seluruh wiIayah Indonesia secara merata, sektor ketenagalistrikan menjadi salah satu fokus utama dari upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui ketersediaan energi Iistrik yang memadai,” kata Bambang. []

Related posts