BBPOM uji bahan makanan takjil di Banda Aceh

Petugas BBPOM memeriksa sampel makanan yang dijual pedagang takjil di kawasan lampaseh. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh menggelar uji sampel makanan dilokasi pedagang takjil di Kota Banda Aceh, Jumat (18/5). Razia ini untuk mengantisipasi maraknya penggunaan bahan makanan berbahaya.

Pihak BBPOM Aceh melakukan uji sampel yang diduga mengandung borak, seperti makanan mi, cendol dan makanan lainnya, yang dijual menjelang berbuka puasa.

Kepala BBPOM Aceh, Zulkifli mengatakan, ada sekitar 22 sampel makanan yang diuji. Makanan itu berasal dari kawasan Lampaseh,  Banda Aceh. Kemudian, selanjutnya pihaknya akan tetap rutin mengelar uji sampel makanan di setiap lokasi takjil.

Baca: Ada 6 sampel makanan diduga mengandung borak di Banda Aceh

“Ada 22 sampel yang berpotensi mengandung borak, kebanyakan itu mi, kita uji sampelnya dan minuman seperti cendol juga kita ambil sampelnya,” katanya usai menguji sampel makanan yang dijual oleh pedagang takjil di Lampaseh.

Sejauh ini, ada beberapa usaha pembuatan mi yang sudah masuk proses hukum karena mencampur bahan pengawet yang berbahaya ke dalam mi. Kemudian, pihaknya masih mengawasi pedagang mi yang diduga masih menggunakan borak dan masih beroperasi hingga kini.

Baca: Kadinkes Banda Aceh: konsumsi makanan mengandung formalin bisa kena kanker

Ia mengingatkan masyarakat, harus terus waspada terhadap makanan yang diduga menggunakan borak. Dengan cara, lebih teliti melihat makanan yang memiliki warna terang dan cerah dan patut dicurigai.

Untuk sampel uji pada makanan takjil, kata dia, saat ini ada beberapa yang hasilnya negatif (tidak mengandung borak). Namun masih perlu dikaji kembali dengan menggunakan alat yang lebih canggi di laboratorium BBPOM.

“Masih dalam pengujian sampel, nanti kita kasih tau jika sudah mendapatkan hasil, secepatnya kita kabari,” ucapnya. [Randi]

Related posts