Angkutan kurang, penumpang di Balohan membludak

Penumpang di pelabuhan Balohan. (Kanal Aceh/DA)

Sabang (KANALACEH.COM) –  Membludaknya penumpang ke Sabang dan sebaliknya membuat pihak ASDP kekurangan armada, sehinga dibutuhkan penambahan armada kapal laut untuk bisa mengangkut para penumpang dari Sabang.

Hal itu dikatakan supervisi lintas Uleelheue- Balohan ASDP Husaini saat dikonfirmasi, Sabtu (14/7). Ia mengatakan, hal tersebut disebabkan faktor cuaca yang menyababkan alur pelayaran tidak maksimal, seperti kapal KMP Tanjung Burang kemarin siang.

Setibanya di pelabuhan Ulee-lheue Banda Aceh tidak bisa kembali ke pelabuhan Balohan Sabang karena sempat dihantam ombak yang cukup besar. Sementara KMP BRR masih menjalani masa perawatan(docking).

Baca: KMP BRR docking Tahunan di Belawan

Oleh sebab itu Nahkoda kapal tidak memaksakan untuk berangkat karena alasan keselamatan. “Dan pihak Syahbandar juga tidak mengeluarkan izin keberangkatan yang mengakibatkan terjadinya penumpukan calon penumpang di Pelabuhan,” kata Husaini.

Hal senada dikatakan Kepala UPTD Pelabuhan Balohan Sabang Abdurrani, terjadinya penumpukan penumpang di pelabuhan balohan dikarenakan kapal Ferry Roo dari Balohan ke Banda Aceh untuk pagi  tidak ada disebabkan karena kapal KMP. Tanjung Burang masih menginap di Banda Aceh. Sebab, cuaca kurang bersahabat maka tanjung burang tidak dapat kembali lagi ke Sabang.

“Penumpukan kendaraan di pelabuhan Balohan dan Ulee Lheue terjadi sejak KMP BRR melakukan docking tahunan di medan pada tanggal 07 Juli lalu,” ujarnya.

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat wisatawan khususnya yang menggunakan kendaraan agar dapat dititipkan kepada gudang/ petugas yang sudah disiapkan di pelabuhan Ulee Lheue,  saat ini yang melayari cuma kapal KMP Tanjung Burang.

Salah satu calon penumpang Zaidan (38) warga Aceh Besar yang sedang melakukan bisnis dagang di Sabang  hanya bisa pasrah dengan keadaan. Menurutnya, transportasi laut saat ini merupakan merupakan satu-satunya jalur yang paling diminati masyarakat untuk berdagang.

“Saya tidak tahu lagi harus bagaimana, barang dagangan terpaksa antri di Ulee-lheue via kapal roro, sementara via kapal cepat barang terbatas” keluhnya.

Dia berharap adanya perhatian Pemerintah untuk menambah jumlah kapal rute pelayaran Sabang-Banda Aceh, karena saat ini Sabang sudah mulai dipadati wisatawan pada hari libur. [DA]

Related posts