BMKG deteksi tiga titik panas di Aceh

Ilustrasi. (harianterbit.com)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh mendeteksi, sebanyak tiga titik panas terdeteksi oleh satelit berada di wilayah Aceh.

“Ya, ada. Tiga titik panas sore ini di Aceh,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad seperti dilansir laman Antara, Rabu (5/9).

Ia melanjutkan, ketiga titik panas ini terdeteksi oleh ketiga satelit, yakni Terra, Aqua, dan Suomi NPP terpantau di daerah dataran tinggi wilayah Tengah di Aceh pada dua kabupaten.

Terdapat dua titik panas diantaranya, berada di Gayo Lues. Tepatnya di satu kecamatan, yaitu Rikit Gaib dengan tingkat kepercayaan diduga sebagai titik api.

Sedangkan, sisanya satu titik panas terpantau di Kabupaten Bener Meriah, atau tepatnya di Kecamatan Pintu Rime Gayo dengan tingkat kepercayaan yang masih rendah.

“Ada dua titik di Gayo Lues patut kita duga sebagai titik api, akibat kebakaran hutan dan lahan. Masing-masing titik ini memiliki tingkat kepercayaan 77 persen, dan 79 persen,” ujar Zakaria.

Pemerintah pada 2018 mengawal ketat wilayah rawan kebaran hutan dan lahan (Karhutla), sehingga berhasil menurunkan jumlah titik api hingga 96,5 persen di seluruh Indonesia dalam periode 2015-2017.

“Berdasarkan data hasil pantauan satelit milik NOAA, jumlah titik api pada 2015 mencapai 21.929, sedangkan di 2016 menurun menjadi 3.915. Pada 2017, jumlah titik api kembali menurun menjadi 2.257,” kata Direktur Pengendalian Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Raffles B Panjaitan.

KLHK mencatat luas area hutan dan lahan yang terbakar di 2015 mencapai 2.611.411 hektare (ha). Angka ini menurun menjadi 438.360 ha pada 2016, lalu turun lagi menjadi 165.464 ha di 2017.

“Sejak 2016, perusahaan tidak berani lagi melakukan pembukaan lahan dengan membakar, ini berpengaruh. Kalau pun ada yang terbakar itu hanya spot-spot kecil saja karena kelalaian,” ujar Raffles. []

Related posts