Menyusuri Teluk Balohan, lokasi Freediving berkelas Internasional

Peserta Sabang Internasional Freediving Competition 2018 menyelem di teluk Balohan. (ist)

Sabang (KANALACEH.COM) – Freediving atau berenang bebas di lautan menjadi favorit banyak wisatawan untuk menikmati surga wisata bahari di Indonesia. Lokasi olahraga yang terbilang ekstream ini juga banyak tersebar di pantai-pantai di Indonesia.

Keindahan laut di Indonesia memang tidak bisa tergantikan dan ditemukan di bagian negara mana pun. Terumbu karang yang cantik, dan biota laut yang indah menjadi pemandangan sempurna saat melakukan freediving.

Aktivitas menyelam tanpa tabung ini juga terbilang ekstrem. Salah satu lokasi freediving yang cukup menjanjikan ialah di Teluk Balohan, Sabang.

Baca: IFA targetkan Freediving masuk cabor di PON 2024 Aceh

Kedalaman di Teluk Balohan bisa mencapai 143 meter. Disamping itu, Teluk Balohan juga dikenal sebagai perairan yang teduh, terlindungi dan aman bagi para penyelam.

Disamping airnya yang jernih dan tenang, di dasar laut Teluk Balohan juga diyakini tertimbun bongkahan kapal tua yang tenggelam dimasa lalu, seperti KM Gurita. Sehingga membuat keindahan tersendiri di dasar laut Balohan.

Baca: Peserta dari 23 Negara ikuti freediving competition di Sabang

Baca: Aceh siap jadi spot freediving dunia

Banyak pihak yang merekomendasikan teluk Balohan dijadikan sebagai lokasi permanen untuk freediving. Indonesia Freediving Association (IFA) bahkan sedang giat memperjuangkan teluk Balohan sebagai tempat belajar sekaligus menjadi lokasi untuk mengambil sertifikasi bagi para freedivers di Indonesia.

Galih Jatnika, salah satu freediver Indonesia juga mengakui teluk Balohan yang dinilainya memiliki kelebihan tersendiri untuk lokasi freediving. “Airnya hangat, nggak ada arus dan sangat bisa (untuk pemula), yang jelas nggak ada arus, permukaannya tenang dan aman untuk freediving,” kata Galih saat ditemui di Sabang beberapa waktu lalu.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ratu Freediving Dunia, Marianna Gillespie asal Rusia yang memiliki rekor menyelam hingga 93 meter. Ia menyebutkan Teluk Balohan memiliki keunikan tersendiri, dan berbeda dengan lokasi Freediving yang ada di berbagai negara yang ia pernah salami.

“Airnya tenang dan jernih, tidak ada arus. Menyelam di Sabang sangat menyenangkan,” kata Marianna disela kegiatan Sabang Internasional Freediving Competition (SIFC) 2018.

Potensi Rekor Dunia

Teluk Balohan juga berpotensi untuk memecah rekor Dunia. Yang saat ini masih dipegang oleh William Trubridge, atlit freediving asal Selandia Baru yang menyelam mencapai 130 meter dalam kategori Free Immersion dan Constant Weight Without Fins Tahun 2013 lalu.

Sebab, kedalaman lokasifreediving di Teluk Balohan mencapai 143 meter. Sehingga, kedalaman itu begitu berpotensi untuk memecahkan rekor dunia.

“Jadi sangat ideal dan potensial (Pemecahan Rekor). Sekarang rekor dunia itu 130 meter, kalo mau buat pemecahan rekor dunia kita bisa buat disini,” kata Ketua Indonesia Freediving Association (IFA) Stanley Sradaputta.

Teluk Balohan, bukan hanya tempat untuk freediving, tapi lokasi ini juga sudah menjadi incaran para Frediver dunia semenjak diadakannya kompetisi freediving berkelas Internasional. Sehingga, para pelancong dari 23 Negara datang ke teluk balohan untuk menyelam sekaligus berwisata.

Spot untuk freediving di Teluk Balohan juga tidak terlalu jauh dari daratan. Hanya berjarak kurang lebih 300 meter ke titik lokasi. Dari pinggir pantai, para Freediver bisa menggunakan perahu nelayan atau speed boat dengan jarak tempuh sekitar 5 menit ke lokasi. [Randi] 

Related posts