Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dari beberapa lembaga dan LSM menggelar aksi untuk memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia, di depan kantor Gubernur Aceh, Senin (10/12).
Peserta aksi juga membawa replika keranda yang diatasnya berisi kain kafan. Dan diatas kain kafan yang dibalut seperti manusia itu, ditempel foto Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
Aksi membawa replika keranda itu diibaratkan sebagai matinya penyelesaian konflik dan pelanggaran HAM masa lalu yang terjadi diAceh. Kemudian, pemerintah dianggap lamban dalam menyelesaikan itu semua.
“Replika keranda ini kita ibaratkan pak PLT hanya diam kaku tanpa bicara dan bersikap,” kata salah satu orator, Nasir.
Diakhir aksinya di depan kantor Gubernur, peserta aksi juga melakukan shalat jenazah.
Sejumlah kasus pelanggaran HAM masa lalu belum satupun yang terselesaikan di Aceh, seperti peristiwa Rumoh Geudong di Pidie, Simpang KKA di Aceh Utara, Jambo Keupok di Aceh Selatan, Arakundo di Aceh Timur dan pembantaian Tgk Bantaqiah di Beutong Ateuh Nagan Raya.
“Tidak ada penyelesaian hingga hari ini, seperti tragedi Bantaqiah, bahkan tidak jelas kasusnya hingga saat ini,” ujarnya.
Selain itu, PLT Gubernur Aceh juga masih belum bersikap soal kehadiran PT EMM di Nagan Raya, padahal perusahaan itu sudah ditolak oleh warga dan DPRA.
Menurutnya, kehadiran perusahaan itu bisa menyulut konflik baru antara masyarakat yang ada di wilayah tersebut.
“Kami hanya minta sikap tegas Pak PLT,” sebutnya. [Randi]
