Panselnas batalkan 463 guru di Aceh yang telah lulus seleksi

Guru Honorer berunjuk rasa di depan Gedung DPR Aceh, mereka juga menolak kebijakan P3K. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sekitar 463 guru Honorer yang sudah puluhan Tahun mengajar di sejumlah sekolah, berunjuk rasa untuk meminta Pemerintah Aceh dan DPR Aceh memperhatikan nasib mereka, di depan Gedung DPR Aceh, Rabu (12/12).

Sebab, Tahun 2013 lalu mereka sudah mengikuti dan lulus seleksi yang diadakan oleh Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).

Namun, hingga kini belum ada kejelasan terkait seleksi yang diadakan itu. Bahkan yang dinyatakan lulus Panselnas dibatalkan secara sepihak.

“Meraka sudah lulus Panselnas, tapi malah dibatalkan dengan alasan guru tersebut bekerja di sekolah swasta. Ini kan aneh, swasta dan negeri juga sama,” ujar kordinator aksi Asosiasi Guru Aceh, Cut Aklima.

Ia menyebutkan, ratusan guru ini sudah sangat lama mengajar. Apalagi kepastian pengangkatan guru jadi Pegawai Negeri Sipil belum juga ada kejelasan.

Dengan kehadirannya ke DPR Aceh, pihaknya ingin pimpinan DPR Aceh yang baru dilantik bisa menyampaikan aspirasi mereka langsung ke Menpan RB. 

“Kami juga sudah buat surat untuk Presiden, agar beliau melihat betapa menderitanya Guru di Aceh, tanpa kesejahteraan ditambah dengan persoalan ini,” ucapnya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga menolak tentang peraturan Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (P3K) bagi Guru. Menurutnya, kebijakan itu tidak pantas bagi Guru Aceh yang hanya di kontrak.

Cut menyebutkan P3K itu mengibaratkan Guru seperti buruh. Sementara mereka dituntut untuk memiliki sertifikasi dari jenjang TK hingga SMA. Jadi, lanjut dia, tidak layak disesuaikan dengan buruh. Apalagi P3K dikembalikan ke Pemerintah Daerah.

“Tidak layak bagi guru Aceh. Banyak Guru yang sudah mengabdi 20 Tahun tapi tidak diangkat. Kami berharap semua ini angkat jadi PNS,” ucapnya.

Related posts