Banjir capai tiga meter landa Aceh Selatan

Banjir bandang, jalan Singkil - Subulussalam tak bisa dilalui
Ilustrasi. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Bencana banjir dengan ketinggian air mencapai tiga meter akibat meluapnya Sungai Gelombang di Kota Subulussalam, Aceh, karena guyuran hujan lebat telah merendam 285 unit rumah pada enam gampong atau desa di tiga kecamatan, Aceh Selatan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh mengatakan, sebagian besar dari total 338 kepala keluarga(KK) atau 1.267 orang hingga saat ini memilih bertahan di rumah mereka sejak banjir menerjang akhir pekan lalu.

“Total yang penggungsi sudah 104 keluarga dengan 402 jiwa. Seperti Lhok Raya di Trumon Tengah ditampung di Kompi Detasemen B Brimob sebanyak 65 keluarga atau 251 jiwa, terdiri dari 14 lansia, 24 balita, delapan bayi, 10 orang sedang menyusui, dan dua orang ibu sedang hamil,” katanya seperti dilansir laman Antara, Senin (17/12).

Ia mengemukakan, terdapat juga warga Lhok Raya yang mengungsi ke tempat atau rumah saudaranya di dataran lebih tinggi sebanyak 10 keluarga atau 50 orang.

Sedangkan di Gampong Cot Bayu di Trumon Tengah yang mengungsi ke desa tetangga, yakni Jambo Papeun sebanyak 14 keluarga atau 45 orang terdiri dari delapan balita, dan dua bayi.

“Terakhir warga yang tinggal di Gampong Padang Harapan di Trumon terdapat 15 keluarga atau 56 jiwa mereka mengungsi di kantor camat lama Trumon,” ujar Ahmad.

Ia mengaku, mayoritas air yang merendam wilayah Trumon raya paling rendah setinggi 1,5 hingga dua meter, seperti Cot Bayu dan Ladang Rimba di Trumon Tengah.

Bahkan telah menggenangi jalan lintas nasional Tapaktuan-Medan, Sumatera Utara di Ladang Rimba dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Sedang di Seuneubok Pusaka, dan Titi Poben di Trumon Timur ketinggian air mencapai dua hingga tiga meter. Namun warga masih belum mau di evakuasi, dan bertahan di tempat yang lebih tinggi di masing-masing gampong ini.

“Dapur umum telah kita dirikan di masing-masing lokasi pengungsian, dan menyiagakan perahu karet di titik-titik lokasi banjir untuk mengevakuasi warga yang mau di pindahkan,” tegas Ahmad.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat telah mengingatkan, agar sejumlah wilayah mewaspadai potensi terjadinya banjir akibat curah hujan meningkat dalam beberapa hari ke depan di Aceh.

Kepala Seksi Data BMKG Stasiun Meteorologi Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan, potensi tanah longsor juga perlu diwaspadai bagi mereka yang tinggal di daerah dataran tinggi di provinsi paling Barat Indonesia tersebut.

“Adanya belokan angin yang terjadi di wilayah Aceh di bagian Tengah dan Timur, dan adanya daerah konvergensi di bagian Barat wilayah Aceh mengakibatkan curah hujan meningkat,” tandasnya. []

Related posts