Festival Kopi Banda Aceh, kombinasi kopi dan destinasi wisata

Festival kopi banda aceh. (viva)
Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Trend minum kopi dikalangan masyarakat Indonesia mulai meningkat. Hal itu ditandai dengan menjamurnya coffee shop di berbagai daerah. Umumnya kopi dijajakan dan disajikan dengan campuran krim, gula, susu atau cokelat.
Di festival kopi Banda Aceh, puluhan warung kopi menjajakan aneka minuman kopi dari berbagai jenis. Misalnya, Morden Coffee mengandalkan kopi espresso campur nira atau nirapresso, kemudian inspirasi kopi, Heryess, Chek Yuke Kopi dan sederet warung kopi lainnya.
Selain itu, festival ini diikuti oleh beberapa warung kopi yang lagi hits di Banda Aceh, seperti kalaberdua kopi, Keniko, Rista Kopi dan masih banyak yang lainnya. Tentunya, peserta festival diikuti oleh pengusaha lokal yang menggeluti bisnis warung kopi.
Peserta bukan hanya mengandalkan kopi tradisional yaitu kopi saring yang telah melegenda di lidah masyarakat Aceh. Namun, varian kopi dicampur buah juga bisa anda temukan di festival ini yang berlangsung hingga Senin 17 Desember 2018 di Taman Sari.
Alunan musik tradisional khas Aceh dan bangku yang dibuat khusus akan memanjakan pengunjung untuk menikmati secangkir kopi, sekaligus merasakan hembusan angin dari rerimbunan pepohonan.
Festival kopi ini digelar selama tiga hari, memang bertujuan memperkenalkan kopi khas Aceh agar lebih dikenal oleh wisatawan yang datang. Apalagi label Banda Aceh sebagai kota 1001 warung kopi sudah melekat sejak dulu.
Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman menyebutkan, festival ini bukan hanya sebagai festival kopi biasa. Menurutnya, festival ini mencoba mengkombinasikan antara kopi, musik dan tempat wisata.
“Ya ini kombinasi yang kita tawarkan. Di Banda Aceh semua ada, mau kopi ada, wisata juga ada, sajian musik khas Aceh juga, itu jaraknya juga tidak jauh. Jadi sambil ngopi bisa sekalian mengunjungi destinasi wisata,” sebutnya usai membuka festival kopi Banda Aceh, di Taman Sari, Sabtu (15/12).
Salah seorang pengunjung, Khalis menyebutkan bahwa festival kopi ini bukan hanya ajang menajajakan varian kopi. Tapi alunan musik tradisional juga bisa di rasakan sembari menyeruput kopi.
“Bisa lebih santai aja sih, kita juga bisa banyak menemukan varian varian kopi yang baru,” sebutnya.
Jika bosan berada di venue festival, pengunjung juga bisa menikmati situs sejarah yang tidak jauh dari lokasi. Seperti Gunongan, Museum Tsunami, Taman Bustanussalatin hingga ke Masjid Raya Baiturrahman yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi acara. [Randi/viva]

Related posts