Perempuan Istimewa di Dalam Alquran

(Photo: islamidia.com)

(KANALACEH.COM) – Dalam khazanah Islam, banyak perempuan hebat yang patut di contoh oleh generasi sekarang. Ketataannya kepada Allah SWT dari segala sisi kehidupan bisa menjadi rujukan.

Salah satunya Maryam binti Imran. Maryam merupakan perempuan istimewa di antara perempuan lainnya. Namanya bahkan satu-satunya yang disebutkan di dalam Alquran. Namanya juga menjadi nama salah satu surah di dalam kitab suci.

Bukti bahwa Maryam adalah umat yang istimewa sebagaimana tertuang dalam surah Ali Imran ayat 33. Ayat tersebut berbunyi: “Sesungguhnya Allah telah me milih Adam, Nuh, keluarga Ibra him dan keluarga Imran melebihi segala umat.” (QS Ali Imran: 33).

Maryam merupakan perempuan dari keturunan keluarga mulia dan saleh. Paman Maryam seorang nabi yakni Nabi Zaka ri ya. Anak dari Nabi Zakariya pun seorang nabi. Dialah Nabi Yahya AS.

Tidak heran jika dari keturun annya lahir orang-orang yang mu lia dan saleh yang menjadi para nabi. Sejak Maryam dalam kandungan, oleh ayahnya telah dinadzarkan hanya kepada Allah jika nanti lahir.

Dari Maryam ini lahir seorang nabi yakni Isa AS. Kisah tentang keluarga Imran terjaga dalam Al quran. Keluarga Imran bahkan di sebutkan dalam Alquran seba gai keluarga yang terpilih.

Maryam digambarkan sebagai perempuan taat kepada Allah. Ke takwaannya pun tak diragu kan lagi. Sehari-hari, aktivitasnya hanya diisi dengan beribadah kepada Allah. Atas ketataannya tersebut, Allah menjadikannya ibu bagi nabi Isa As dimana Maryam mengandungnya tanpa seorang ayah, namun ditiupkan ruh langsung oleh Allah sebagaimana firman Allah surah at-Tahrim ayat 12.

Buya HAMKA dalam Tafsir al-Azhar tentang surah Ali Imran ayat 42-43 menceritakan tentang pertumbuhan Maryam sejak kecil hingga dewasa dibawah asuhan Zakariya. “Maka, diingatkan Tuhanlah kepadanya bahwa dia telah termasuk orang-orang yang terpilih seperti Adam, Nuh, keluarga Ibrahim serta rasul dan na bi-nabi yang lain,” kata HAMKA.

Al-Qurthubi, seorang mufasir, mengatakan, Maryam adalah seorang nabiyah yang sahih. Alasannya, malaikat menyampaikan wahyu kepadanya di mana mengadung perintah Allah, perkabaran dan kabar selamat. Kisah yang menggambarkan ketakwaan Maryam dan kesabarannya dapat disaksikan dalam proses mengandung Isa AS. Sebab, dari kehamilannya ini, dia harus menerima bacaan hinaan dari kaumnya karena mengandung tanpa seorang ayah.

Sebelum kaumnya mengeta hui tentang kehamilannya, Maryam memilih mengasingkan diri. Dia merasa malu karena kehamilannya itu. Rasa malunya yang besar tertuang dalam surah Mar yam ayat 23. “Aduhai alangkah baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan.” Namun, kabar tak bisa dibendung.

Kaumnya mendengar ten tang kehamilan Maryam tanpa menikah. Hinaan dan cemooh pun tak dapat dihindari Maryam. Kendati demikian, dia menerima hinaan tersebut dengan perasaan tawakal kepada Allah.

Dia memasrahkan permasalahan yang dihadapinya hanya kepada Allah. Disebutkan dalam beberapa sumber bahwa dia pua sa bicara ketika mendapatkan hi naan tersebut. Sebelumnya, Mar yam telah kadatangan Malaikat Jibril yang diutus Allah menyampaikan rencana-Nya dengan me nyerupai manusia sempurna.

Maryam lalu berdoa: “Sung guh aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa.” Malaikat Jibril pun berterus terang bahwa dirinya adalah utusan Allah untuk menyampaikan anugerah berupa bayi laki-laki suci.

Maryam terkejut mendengar penjelasan Malai kat Jibril lalu berkata: “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak lelaku sedangkan tidak pernah ada seorang lelaki yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina?”

Malaikat Jibril hanya menja wab bahwa Allah telah berfirman: “Dan persoalan ini bagi- Nya merupakan sesuatu yang mudah diatasi.” Itu sebabnya, Maryam kemudian mengasingkan diri guna menyelamatkan bayi tersebut. [Republika.co.id]

Related posts