Launching CoE, ini 10 Top Event Wisata di Aceh 2019

Sabang Internasional Freediving Competition 2018. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Aceh melaunching Calender Of Events (CoE) dengan menampilkan 100 atraksi wisata selama 2019. Even ini mulai digelar bulan Maret mendatang, sementara untuk launching ditingkat Nasional dijadwalkan pada pertengahan Maret 2019 oleh Menteri Pariwisata RI.

CoE Aceh 2019 ini dikemas dengan unik dan menarik serta bernuansa wisata halal yang di bagi menjadi dua segmen. Segmen pertama yaitu 10 top event Aceh 2019 dan 90 event unggulan. Khusus 10 top event ini, tiga diantaranya masuk dalam kalender 100 event wonderfull Indonesia 2019 di Kemenpar RI.

Tiga event tersebut, yaitu Aceh Culinary Festival (Banda Aceh, 5–7 Juli), kemudian Saman Gayo Alas Festival (Blangkejeren,18 Agustus) dan Aceh Internasional diving festival (Sabang, 6 – 7 Oktober).

Sementara tujuh top event lainnya ialah, Festival Ramadhan (Banda Aceh, 12-18 Mei), Kemah Wisata (Simeulue, 20-23 Juni), Pulau Banyak Internasional festival (Aceh Singkil, 23 – 27 Juli), Banda Aceh Coffe Festival (1 – 3 Agustus), Festival Danau Laut Tawar (Aceh Tengah, 2 – 4 Agustus), Aceh Internasional Rapa’I Festival (Bireuen, 24-27 Agustus) dan Alas Rafting Internasional Championship (Aceh Tengah, 28 Oktober).

90 atraksi lainnya akan beriringan dengan top event wisata yang digelar di 21 Kabupaten/Kota di Aceh. Yang meliputi wisata berbasis alam, budaya dan sejarah.

“Semakin banyak jumlah atraksi wisata, akan semakin berkembang destinasi baru di Aceh, dan semakin terbukanya Aceh kepada wisatawan sebagai destinasi yang aman, nyaman dan menawan.” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin saat melaunching soft Calender of Event di Aula kantor setempat, Senin (25/2).

Dengan 100 event ini sudah seharusnya memperkuat posisi Aceh sebagai destinasi wisata yang patut diunggulkan di Indonesia. Pemasaran destinasi pariwisata Aceh terus dilakukan dengan mengadopsi startegi brending, advertising dan selling, dengan tetap mengedepankan prinsip pelestarian lingkungan dan penguatan nilai budaya yang islami.

Atraksi wisata tersebut juga akan dikemas dengan semenarik mungkin, agar wisatawan bisa betah dan bertahan lama di Aceh. Pemerintah Aceh menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2019 diprediksi menjadi 150 ribu orang dan wisatawan Nusantara menjadi 3 juta orang.

“Angka kunjungan wisatawan Muslim ke Aceh diharapkan juga meningkat, dari 35 ribu tahun 2018 menjadi 40 ribu tahun 2019,” sebutnya. [Randi] 

Related posts