The Light of Aceh Bercahaya di Johor Bahru Malaysia

Pengunjung memadati stand Aceh di Johor Malaysia. (Foto: Disbudpar Aceh)

Johor (KANALACEH.COM) – “The Light of Aceh” sebagai branding wisata dan kebanggaan masyarakat Aceh terus bersinar dan berbagi cahaya dengan wisatawan dalam berbagai kesempatan, salah satunya melalui pameran wisata bertajuk halal “Johor International Islamic & Halal Festival 2019 tanggal 28 hingga 31 Maret 2019 di Persada Johor International Convention Center, Johor Bahru – Malaysia.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin menyatakan, bahwa keikutsertaan Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh dan pelaku industri wisata lainnya, dianggap penting dalam rangka terus memperkukuhkan Aceh dengan ragam pesona wisata sebagai destinasi wisata halal dunia.

“Keikutsertaan Aceh pada berbagai pameran wisata yang bertajuk halal, baik di dalam, maupun di luar negeri sungguh penting, tidak hanya untuk memperkenalkan Aceh sebagai daerah dengan sebutan Serambi Mekkah, untuk mempromosikan Aceh sebagai salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi dengan ragam pesona wisatanya,” ungkap Jamal saat acara makan malam bersama dengan Konsul Jenderal RI, Haris Nugroho di Johor Bahru.

Keberhasilan Aceh, kata dia memperoleh pengakuan dunia sebagai salah satu destinasi wisata halal dunia “World’s Best Halal Cultural Destination” juga perlu terus dipertahankan, salah satunya melalui penampilan Aceh pada berbagai expo atau pameran di dalam dan luar negeri.

Lebih lanjut, keikutsertaan Pemerintah Aceh pada pameran halal di Johor Bahru memiliki makna tersendiri. Karena wisatawan dari Johor Bahru menduduki top 5 kunjungan wisatawan ke Aceh dan stand Aceh menjadi pusat perhatian pengunjung.

“Johor International Islamic dan Halal Festival 2019 adalah pameran perdana yang diikuti oleh Pemerintah Aceh di Johor. Pengunjung pameran hampir selalu memadati stand Aceh, karena selain didekor khusus dan unik yang merefleksikan nuansa kubah mesjid dan berbagai photo berukuran lebar dengan berbagai segmen utama, seperti wisata alam (petualangan), Mesjid Raya Baiturrahman, penampilan seni tari Seudati, Saman, Ratoh Jaro, dan lainnya,” sebut Rahmadhani, M.Bus, Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh.

Kemudian, sepasang Duta Wisata Aceh, Hernan Rusydi dan Elzira Fellicia, pelaku industri wisata Aceh lainnya, seperti Asoe Nanggroe Travel dan Gadeng Wisata Travel.

Tak ketinggalan, penampilan tim seni Aceh dari Sanggar Meuruno Art tampil maksimal dalam melayani dan memberikan ragam informasi tentang potensi wisata Aceh. Khusus penampilan tim tari Aceh dengan judul “Tari Ratoh Jaroe” dan “Piasan Meulaot” yang berhasil tampil maksimal, sekaligus mengajak pengunjung pameran untuk datang dan berwisata di Aceh. [Randi/rel]

Related posts