PDIP Juga Gelar Realcount, Jokowi-Ma’ruf Raih 63 Persen

netralnews.com

Jakarta (KANALACEH.COM) – Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mematahkan klaim tim Prabowo-Sandi terhadap data perolehan suara Pemilihan Presiden 2019 yang menyatakan telah mengumpulkan data berdasar dokumen C1 dari 320 ribu TPS atau sekitar 40 persen dengan klaim perolehan suara 62 persen.

“Ini data masuk per pukul 13.59 WIB, dengan progres data masuk 7,18 persen,” kata Arif dalam jumpa pers di kantor PDIP, Jakarta Pusat seperti dilansir laman VIVA.co.id, Jumat (19/4).

Dijelaskan Arif, data tersebut berdasarkan data C1 yang sudah terverifikasi di seluruh provinsi, kabupeten, serta tingkat kota. PDIP mengklaim memiliki infrastruktur dalam menginput data-data tersebut dengan kecepatan 2,5 kali lipat lebih cepat dari KPU.

“Jadi ini realcount dari kami,” ujarnya.

Bukan cuma pilpres, Arif juga menunjukan data-data para caleg seluruh parpol dari tiap dapil yang diprediksi sudah mengantongi tiket masuk Senayan.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, yang ikut hadir dalam konferensi pers ?juga menjelaskan ihwal infrastruktur pihaknya dalam menginput data-data yang berbasis C1 terverifikasi ini. Hasto bahkan menggaransi data-data dari para inputers yang masuk ke dalam kamar hitung pihaknya di seluruh provinsi dan kabupaten, kota, bisa dipertangungjawabkan secara hukum.

Hasto juga sempat menunjukan foto-foto para inputer di dalam kamar hitung yang dibentuk partainya yang tengah bekerja menginput C1 dari sejumlah provinsi, kabupaten dan kota.

“?Kami memiliki kamar hitung di setiap provinsi, kabupaten dan kota. Yang kami input adalah berkas otentik C1 yang terverifikasi akurasinya. Di tiap kamar hitung jumlah para inputernya terdiri dari 50 sampai 400 inputer. Tegantung daerahnya,” kata Hasto.

Karena itu, Hasto mempertanyakan data yang diklaim BPN Prabowo-Sandi sudah mengantongi 62 persen dari berkas C1 di 320 ribu TPS. Hasto meminta publik yang penasaran atas data itu segera menagih penjelasan kebenarannya.

“Tanya saja sama mereka apakah memiliki infrastruktur dalam meninput C1 yang terverifikasi seperti ini,” kata Hasto.

Hasto pun menjamin data pihaknya lebih akurat karena langsung menginput C1 yang terverifikasi, tidak melalui telepon, SMS, via whatapp atau lainnya, meski sejauh ini masih banyak data yang belum masuk. Kendati demikian, Hasto tetap meminta masyarakat sabar untuk menunggu hasil realcount KPU. []

Related posts