Tradisi Masak Lemang Jelang Lebaran di Subulussalam Mulai Terkikis

Subulussalam (KANALACEH.COM) – Tradisi membuat panganan lemang, di Subulussalam setiap jelang lebaran sudah jarang terlihat.

Sebagaimana diketahui lemang adalah salah satu kuliner saat tiba 1 Syawal atau hari Kemenangan. Lemang ini disajikan kepada tamu sanak saudara yang nantinya datang dan pergi bersilaturahmi setelah sebulan menjalankan puasa Ramadhan.

Tak sedikit pula orang yang hendak mudik membawa oleh-oleh lemang yang nantinya akan dibagikan ke sanak family.

Lemang terbuat dari beras ketan yang sudah dicampur air santan, lalu dibungkus dengan daun pisang dan bambu. Kemudian dimasak selama 4 sampai 5 jam hingga matang dan siap saji.

Tradisi masyarakat Subulussam itu sejak tahun ke tahun selalu dilakukan, terlebih masyarakat yang tinggal di pedesaan. Karena bahan- bahan pembuatannya seperti bambu dan kayu api masih mudah didapatkan.

Ali Sadikin, bersama rekannya saat sedang memasak lemang mengatakan tradisi ini memang setiap tahun dilakukan, namun saat ini kata dia sudah jarang dilakukan.

“Sejak tahun ke tahun kalau sudah mau lebaran memang banyak masyarakat yang membuat lemang, kalau dulu ramai orang buat lemang, tapi semakin tahun saya lihat sudah semakin berkurang,” katanya pada kanalaceh.com beberapa waktu lalu.

Padahal kata dia, selain cara memasaknya yang unik dan rasanya enak, kudapan lebaran ini juga ramai diminati dalam sajian menyambut Idul Fitri. [Satria Tumangger]

Related posts