Polisi Ubah Bentuk STNK dari Kertas ke Kartu ATM

Foto: VIVA

Jakarta (KANALACEH.COM) – Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas) Polri terus melakukan inovasi dalam pelayanan masyarakat di bidang lalu lintas. Setelah meluncurkan smart SIM, Korlantas akan melakukan digitalisasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

STNK yang diketahui masyarakat saat ini dalam bentuk kertas. Dua kertas tersebut berisi Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor dan Tanda Bukti Pelunasan Kewajiban Pembayaran, yang dimasukkan ke kantong plastik.

Namun, rencananya Korlantas akan merubah bentuk STNK dari kertas menjadi sebuah kartu.

Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Halim Pagarra membenarkan perihal rencana tersebut. “Iya benar (ada rencana itu),” kata Halim seperti dilansir laman VIVAnews, Jumat (1/11).

Halim menambahkan, rencana tersebut saat ini masih dibahas oleh stakeholders terkait. Forum diskusi pun sudah dilakukan dengan mengundang beberapa instansi terkait seperti Bappeda, Dishub dan lainnya.

“FGD (Forum Group Discussion) sudah dilakukan,” ujarnya.

Dari hasil FGD tersebut, Halim menyebut mendapatkan respon yang baik. Mengenai beredarnya contoh STNK dalam bentuk kartu, mantan Dirlantas Polda Metro Jaya ini menuturkan, gambar tersebut masih sebatas konsep. “Itu konsep ya. Belum final,” ujarnya. []

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – BPJS Kesehatan mengalami tunggakan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh hingga Rp 100 miliar, dalam waktu tiga bulan. Tunggakan itu mengakibatkan rumah sakit plat merah tersebut harus meminjam uang ke bank untuk menjalankan operasionalnya. . Hal itu dilakukan karena pihak BPJS Kesehatan belum membayarkan klaim jatuh tempo. Direktur RSUDZA, Azharuddin membenarkan bahwa tunggakan BPJS Kesehatan mencapai Rp 100 miliar. . Tunggakan itu mulai dari bulan Juli hingga September 2019. “Benar (tunggakan BPJS Rp 100 miliar). Kita punya tunggakan yang sudah jatuh tempo selama tiga bulan belum dibayar,” kata Azharuddin saat dikonfirmasi, Jumat, 1 November 2019. . Besaran jumlah uang tersebut, kata dia untuk membiayai seluruh pengeluaran pelayanan kesehatan bagi warga Aceh di RSUDZA selama tiga bulan. Pihaknya, bisa menghabiskan sekitar Rp 40 miliar dalam sebulan untuk menjalankan pelayanan. . Meski begitu, lanjut dia BPJS tetap memberikan solusi untuk RSUDZA. Yaitu dengan cara membayar denda jika manajemen RSUDZA ingin meminjam uang ke bank. . “Tidak ada masalah, kita bisa ngutang ke bank dan BPJS yang menanggung dendanya, BPJS sudah benar, dia ngutang kasih solusinya,” katanya. . Dia mengakui walaupun BPJS punya tunggakan namun pelayanan di RSUDZA Banda Aceh tetap berjalan lancar tanpa ada kendala. “Pelayanan kita tetap tidak terganggu meski BPJS nunggak,” sebutnya. [Randi] . . . #aceh #bandaaceh #bireuen #pidie #pidiejaya #acehbesar #lhokseumawe #acehutara #acehtimur #langsa #acehtamiang #acehtenggara #gayolues #acehtengah #benermeriah #abdya #naganraya #acehbarat #naganraya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #simeulue #sabang #acehjaya #bpjs #bpjskesehatan #rsudza #kabaraceh

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts