Bima Arya Pelajari Konsep Penataan PKL di Banda Aceh

Wali Kota Bogor Bima Arya saat diskusi dengan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman. (Dok. Humas Pemko Banda Aceh)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Kota Banda Aceh dan Pemerintah Kota Bogor bersepakat untuk memperkuat jalinan kerja sama dalam berbagai sektor.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan kedatangan dirinya dan rombongan ke Banda Aceh ingin melihat dan mempelajari terkait penataan pasar dan PKL.

“Terutama terkait penataan pasar dan PKL. Kami bersama tim akan turun ke Pasar Aceh dan beberapa pasar lainnya untuk mempelajari konsep pengelolaannya biar bersih dan juga soal relokasi PKL tanpa menimbulkan persoalan-persoalan,” kata Bima Arya usai melakukan pertemuan dengan Wali Kota Banda Aceh, Kamis (23/1).

Bukan hanya itu, ia juga menilai banyak hal lain yang bisa dipelajari dari Banda Aceh, termasuk wisata religinya. Apalagi, kata dia, pihaknya sedang membangun masjid agung, sembari ingin menggali inspirasi dari Banda Aceh.

Kemudian mereka membahas peluang kerja sama dalam bidang promosi dan pemasaran produk-produk UMKM antar kedua kota.

“Saya ingin ada pusat kerajinan atau oleh-oleh khas Aceh nanti di Bogor. Jadi warga kami maupun Jakarta dan sekitarnya tak perlu jauh-jauh lagi ke Aceh,”

“Kami pun siap mengirim produk oleh-oleh, kerajinan, dan makanan khas Bogor ke Banda Aceh. Di Bogor sudah banyak warung Aceh, tapi di sini belum ada warung Bogor,” kata Bima.

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyambut baik kunjungan Walkot Bogor tersebut. Ia juga meminta agar kerjasama itu juga menyentuh soal sektor pariwisata dan ekonomi.

“Program ke depan, destinasi wisata dan produk-produk UMKM Banda Aceh bisa kita promosikan dan pasarkan secara masif di Bogor, begitu juga sebaliknya,” katanya. [Randi/rel]

 

View this post on Instagram

 

2.490 Hektare Sawah di Aceh Besar Kekeringan, Warga Gelar Salat Istisqa Aceh Besar (KANALACEH.COM) – Hujan yang tak kunjung turun selama satu Bulan terakhir ditambah kerusakan pengairan membuat 2.490 hektare sawah di wilayah Kabupaten Aceh Besar mengurangi kekeringan. Milik padi milik warga terancam gagal panen. Untuk itu, lawan warga Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar menggelar sholat Istisqa untuk meminta hujan segera turun, di lapangan bola Lonkali, Desa Siron, Kamis (23/1). Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali menyebutkan, pihaknya sudah mengupayakan pompanisasi dan perbaikan terhadap aliran irigasi, untuk mengairi persawahan milik warga. Namun, karena debit udara di waduk kurang, sehingga bertambah hektare sawah tidak mendapat aliran udara. “Ada sekitar 2.490 yang sudah diprediksi gagal panen,” ujar Mawardi usai menggelar salat istisqa. Pemkab Aceh Besar juga sedang mengupayakan agar areal persawahan tidak gagal panen. Pembagian udara yang ada, kata dia, akan segera dilakukan secara bertahap, jika dalam pekan ini hujan tak kunjung turun. Meski ada yang gagal panen, pihaknya siap mengganti kerugian petani. Apalagi, mencari mata pencarian warga di Aceh Besar adalah petani khusus, bersawah. Sementara, umur padi diwilayah itu sudah sesuai umur 3 Bulan dan butuh air yang cukup. “Kalaupun gagal panen nanti, kita hitung seberapa besar petani InsyaAllah dari Pemkab akan menanggulanginya,” ujar Mawardi. Mawardi tak menampik, Kekeringan ini, juga disebabkan oleh maraknya aktivitas illegal logging di daerah tersebut. Penebangan pembohong itu marak dilakukan di daerah Seulimum, Jantho, Lamteuba dan Lhoong. Terbukti, jika dipindahkan musim kemarau, debit udara berkurang dan terjadi kekeringan. Untuk itu ia mengharapkan Pemerintah Aceh dan juga kepolisian lebih serius dalam meminta penebangan ilegal. [Randi] #acehbarat #aceh #acehgayo #acehtenggara #acehtimur #acehbesar #acehsingkil #acehselatan #acehtamiang #shalatistisqa #shalat #jamaah #turunhujan #hujan #kemarau #debitair #kekeringan #gagalpanen

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts