Pemerintah Target 2022 Sambungan Listrik Rumah Tangga di Aceh Terpenuhi

PLN pilih mesin buatan China karena murah, Bagaimana kualitasnya ?
Ilustrasi - Mesin PLN. (Humas PLN/Detik)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengapresiasi keberhasilan PT PLN melakukan sambungan listrik ke 6.497 gampong yang ada di Aceh. Untuk itu, Nova mengajak semua elemen masyarakat  untuk mendukung PLN mensukseskan sambungan Listrik Rumah Tangga di tahun 2022 mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Gubernur, dalam sambutannya pada acara Peresmian 100 persen Listrik Desa, di Aula PT PLN Wilayah Aceh, Kamis (23/1).

“Hari ini kita mendapatkan berita gembira lagi dari PLN, bahwa saat ini seluruh Gampong di Aceh sudah teraliri listrik. Dalam kesempatan ini, saya mengajak semua pihak, terutama Pemerintah Kabupaten untuk mendukung upaya PLN melakukan sambungan Listrik Rumah Tangga, di tahun 2020 mendatang,” ujar Nova.

Dalam sambutannya, Plt Gubernur juga mengapresiasi dukungan dari semua pihak, terutama masyarakat yang telah membantu dan mendukung kerja-kerja PLN sehingga program 100 persen desa teraliri listrik ini sukses terselenggara.

“Alhamdulillah kerjasama dengan PLN cukup bagus, kerjasama kita dengan masyarakat juga cukup bagus. Semoga ini bisa terus kita pertahankan. Saya paham betul kendala-kendala PLN menembus gampong-gampong di pedalaman Aceh. Satu persen terakhir ini memang cukup berat. Sekali lagi terima kasih PLN,” kata Nova.

Nova menambahkan, dari 15 program unggulan Pemerintah Aceh yang berjalan saat ini, salah satunya adalah Aceh Energi, yang tidak hanya fokus pada upaya meningkatkan produksi Migas di Aceh, tapi juga mendorong agar PT. PLN (Persero) agar mampu mengatasi masalah ketersediaan energi listrik di Aceh.

“Langkah yang kita lakukan, antara lain, mengajak investor untuk berinvestasi mengembangkan berbagai sumber energi listrik di daerah ini. Kita juga mendorong PT. PLN terus memperbaiki jaringan transmisinya agar penyaluran listrik kepada masyarakat berjalan lebih lancar,” sambung Nova.

Sebelumnya, Direktur Bisnis PT PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan, bahwa cakupan 100 desa teraliri listrik di Aceh ini adalah yang pertama di Sumatera. Saat ini, PLN terus membangun pembangkit listrik di sejumlah wilayah di Aceh, di anataranya di Arun dan Nagan Raya.

“Aceh adalah daerah tingkat provinsi pertama di Sumatera yang seluruh desanya telah dialiri listrik. Insya Allah,  di tahun 2022 kita sudah surplus. Bahkan, jika beberapa pembangkit yang sedang kuta keejakan iji ramoung, maka 4 tahun setelahnya Aceh sudah memiliki 1.160 MW. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan dukungan Pemerintah Aceh dan seluruh elemen di Aceh agar program ini segera selesai,” harap Wiluyo.

Wiluyo menambahkan, saat ini PLN juga sedang membangun jaringan dari Pangkalan Susu ke Arun, dari Arun ke Sigli dan dari Sigli ke Banda Aceh. Jika ini selesai, maka kendala jaringan yang selama ini terjadi dapat diminimalisir.

“Saat ini PLN mengerjakan sejumlah proyek kelistrikan di Aceh, dengan nilai investasi mencapai Rp19,4 triliun. Insya Allah, ke depannya pelayanan kelistrikan di Aceh akan jauh lebih baik. Jadi, Pak Gubernur bisa terus mengundang investor. Pak Nova fokus ke bisnisnya, biar kami yang fokus ke penyediaan listriknya,” ujar Wiluyo.

Menanggapi hal tersebut, Plt Gubernur berjanji akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota agar memberi dukungan apapun yang diperlukan oleh PLN, untuk mewujudkan cakupan 100 persen Listrik Rumah Tangga di tahun 2022.

Di sisi lain Plt Gubernur juga mengingatkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi Aceh jika seluruh jaringan PLN selesai dan kebutuhan energi Aceh tercukupi, yaitu efisiensi.

“Saat jaringan selesai, kita akan dihadapkan pada tantangan baru, yaitu menggunakan listrik secara efektif dan efisien. Sehingga energi dapat dimanfaatkan debgan bijak,” sambung Nova.

“Pemerintah Aceh bersama pemkab dan pemko se-Aceh harus menjadi sebuah tim yang kompak dan solid. Tak ada orang atau pemerintahan yang bisa menyelenggarakan pembangunan seorang diri. Tidak ada superman, tapi semua elemen harus bersatu menjadi supertim yang solid, agar pembangunan berjalan sukses,” kata Nova.

Diakhir saambutannya, Plt Gubernur kembali menegaskan, bahwa Pemerintah Aceh sangat terbuka dengan kritik. Nova bahkan menganalogikan kritik sebagai sebuah motivasi dan suplemen agar Pemerintahan berjalan tetap pada jalurnya.

“Pemerintah Aceh tidak anti kritik karena kritik adalah suplemen yang akan memotivasi aparatur untuk bekerja lebih baik lagi. Namun kebencian yang bermuara pada fitnah, bullying, hoax dan freaknews, adalah hal yang berbeda, dan tidak akan mengubah apapun,” ujar Nova berpesan.

Dalam kesempatan tersebut, Plt Gubernur juga sempat melakukan video conference dengan Bupati Aceh Singkil Dulmusrid. Dalam pemaparannya, Dulmusrid menjelaskan, saat ini aliran listrik sudah dimanfaatkan warga untuk mendukung usaha pertukangan dan usaha kecil seperti membuat es batu. [Fahzian/rel]

 

View this post on Instagram

 

2.490 Hektare Sawah di Aceh Besar Kekeringan, Warga Gelar Salat Istisqa Aceh Besar (KANALACEH.COM) – Hujan yang tak kunjung turun selama satu Bulan terakhir ditambah kerusakan pengairan membuat 2.490 hektare sawah di wilayah Kabupaten Aceh Besar mengurangi kekeringan. Milik padi milik warga terancam gagal panen. Untuk itu, lawan warga Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar menggelar sholat Istisqa untuk meminta hujan segera turun, di lapangan bola Lonkali, Desa Siron, Kamis (23/1). Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali menyebutkan, pihaknya sudah mengupayakan pompanisasi dan perbaikan terhadap aliran irigasi, untuk mengairi persawahan milik warga. Namun, karena debit udara di waduk kurang, sehingga bertambah hektare sawah tidak mendapat aliran udara. “Ada sekitar 2.490 yang sudah diprediksi gagal panen,” ujar Mawardi usai menggelar salat istisqa. Pemkab Aceh Besar juga sedang mengupayakan agar areal persawahan tidak gagal panen. Pembagian udara yang ada, kata dia, akan segera dilakukan secara bertahap, jika dalam pekan ini hujan tak kunjung turun. Meski ada yang gagal panen, pihaknya siap mengganti kerugian petani. Apalagi, mencari mata pencarian warga di Aceh Besar adalah petani khusus, bersawah. Sementara, umur padi diwilayah itu sudah sesuai umur 3 Bulan dan butuh air yang cukup. “Kalaupun gagal panen nanti, kita hitung seberapa besar petani InsyaAllah dari Pemkab akan menanggulanginya,” ujar Mawardi. Mawardi tak menampik, Kekeringan ini, juga disebabkan oleh maraknya aktivitas illegal logging di daerah tersebut. Penebangan pembohong itu marak dilakukan di daerah Seulimum, Jantho, Lamteuba dan Lhoong. Terbukti, jika dipindahkan musim kemarau, debit udara berkurang dan terjadi kekeringan. Untuk itu ia mengharapkan Pemerintah Aceh dan juga kepolisian lebih serius dalam meminta penebangan ilegal. [Randi] #acehbarat #aceh #acehgayo #acehtenggara #acehtimur #acehbesar #acehsingkil #acehselatan #acehtamiang #shalatistisqa #shalat #jamaah #turunhujan #hujan #kemarau #debitair #kekeringan #gagalpanen

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts