Sabang Antisipasi Penyebaran Virus Plasmodium Knowlesi

(Kanal Aceh/DA)

Sabang (KANALACEH.COM) – Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak dalam berikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Untuk itu, Pemerintah Kota Sabang terus melakukan berbagai upaya, untuk melakukan peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan dengan melakukan kerja sama.

Hal tersebut dikatakan Walikota Sabang Nazaruddin, dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di bidang penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan kesehatan dan kedokteran dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBM).

Kerja sama ini dilaksanakan dalam bentuk pengembangan SDM dan pendampingan penelitian Malaria di Labkesda Dinkes Kota Sabang, yang selanjutnya diikuti dengan Perjanjian Kerja Sama pada penyakit infeksius lainnya seperti DBD dan Hepatitis.

Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah Kota Sabang Kamaruddin, mengatakan ini merupakan salah satu Inovasi yang bertujuan untuk mendeteksi dini terhadap penyebaran virus Plasmodium knowlesi yang menginfeksi monyet.

“Ini adalah pencegahan, bukan berarti Kota Sabang sudah terinfeksi virus tersebut akan tetapi ini merupakan Inovasi Pemko Sabang dalam rangka antisipasi penyebarannya, sebagai kota wisata bisa saja terjangkit virus tersebut melalui wisatawan atau turis yang berkunjung ke Sabang, maka pencegahan dini perlu dilakukan untuk antisipasi,” kata Kamaruddin.

Kerjasama ini bukan hanya melibatkan lintas sektor kesehatan saja, namun melibatkan berbagai instansi vertikal. Terutama, kantor kesehatan pelabuhan, RSAL, dan beberapa instansi lainnya.

Dalam hal ini, puskesmas dan rumah sakit yang menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan, bersama-sama bahu membahu dengan semua instansi terkait dapat menciptakan layanan kesehatan yang lebih baik.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. Amin Soebandrio mengatakan, nota kesepahaman ini adalah untuk mengadakan kerjasama dalam bidang kesehatan dan kedokteran dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh kedua belah pihak, untuk mendeteksi penyebaran virus dan melakukan pencegahan sejak dini.

Ruang lingkup nota kesepahaman ini mencakup penyelenggaraan penelitian dan pelatihan terhadap virus Malaria Knowlesi dan Hepatitis, penyelenggaraan kegiatan ilmiah, seminar, dan lokakarya, peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia dalam kegiatan penelitian terhadap genetika populasi dan penyakit infeksi di Sabang.

“Penelitian yang dikerjakan mencakup penelitian zoonosis malaria yaitu infeksi malaria yang awalnya menginfeksi hewan dalam hal ini infeksi Plasmodium knowlesi yang menginfeksi monyet dan dapat menginfeksi manusia karena adanya faktor nyamuk pembawa yaitu nyamuk Anopheles sp,”ucapnya. [DA]

Related posts