Tembak-tembakan Petugas BNN Kejar Truk Bawa 1 Ton Ganja

(ist)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek dua truk yang kedapatan membawa satu ton ganja di Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa, 18 Februari 2020. Sebelum menggerebek, tim BNN sudah membuntuti aksi pelaku jauh-jauh hari. Ada aksi tembak-tembakan saat menghalau pelaku lantaran mereka ingin kabur.

Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Arman Depari mengatakan, pelaku mengelabui petugas dengan melapisi barang haram tersebut dengan bahan tertentu.

“Mereka menggunakan modus dilapis dengan bahan tertentu sehingga baunya tajam untuk mengelabuhi petugas terutama di periksa oleh anjing pelacak,” ujar Arman di lokasi.

Saat penggerebekan, petugas memberikan tembakan peringatan terhadap tersangka yang mencoba melarikan diri. Saat ini telah diamankan 6 orang tersangka, salah satu di antaranya merupakan pengendali narkoba tersebut.

“Awal kita mencurigai dua truk besar. Saat diperiksa hanya satu truk dan ditemukan 50 kodi ada 500 bungkus narkoba dengan berat brutonya kurang lebih 1 ton dan berat bersihnya akan kita timbang,” kata dia.

Arman menambahkan, ganja ini berasal dari Aceh ke Medan melalui pelabuhan Bakauheni dan menuju ke Jakarta. Lokasi ini dijadikan tempat persinggahan dan selanjutnya akan jemput dan dibawa ke Parung, Bogor, Jawa Barat.

“Selanjutnya di distribusikan saat ini ada 6 orang tersangka satu pemilik dan pengendali,” ucap dia. [viva]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh menyebut dana yang terserap di bank syariah yang ada di Aceh saat ini sudah mencapai Rp 36 triliun. Jumlah itu diprediksi bakal terus bergerak naik. Hal itu menjadi potensi besar seiring terbitnya qanun nomor 11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Aceh, yang mengharuskan bank konvensional harus beralih ke syariah pada tahun 2021. “Kalau total dana yang ada seluruh Aceh ada Rp 56 triliun. Sementara di syariah sudah Rp 36 triliun, sisanya itu di (bank) konvensional,” kata kepala OJK Aceh, Aulia Fadly, Selasa (18/2). Ads Baca: DPK Bank Syariah di Aceh Capai Rp 25,7 Triliun Menurutnya, sejauh ini sejumlah bank yang ada di Aceh sudah melakukan proses konversi dari konvensional ke syariah. Hanya saja, kata dia diperlukan literasi dan edukasi, agar pembiayaan masyarakat juga beralih ke syariah. Dalam menuju perbankan syariah ada beberapa hal yang menjadi tantangan, yaitu dari sisi kelembagaan. Bagaimana nantinya industri keuangan di Aceh harus memiliki kantor konvensional dan syariah, untuk proses pemindahan nasabah sebelum tahun 2021. Kemudian soal produk, bank syariah juga harus menjamin bahwa layanan produk di konvensional juga harus ada di syariah. Agar masyarakat nantinya tidak membeda-bedakan bahwa layanan di bank konvensional berbeda dengan di syariah. “Jadi tantangannya bagaimana mengkonversi dana yang ada di bank konvensional ini, semuanya menjadi syariah? makanya harus ada literasi dan edukasi. Dan harus ada konfirmasi kepada masyarakat apakah dia mau beralih ke syariah,” ujarnya. Untuk itu, saat ini OJK dan Pemerintah Aceh telah membentuk tim percepatan qanun LKS tersebut. Tim itu bekerja mulai dari sosialisasi ke masyarakat dan mendorong bank konvensional yang masih ada untuk beralih ke syariah. “Jangan sampai nanti masyarakat itu tidak mengerti syariah dan tidak mau bertransaksi dengan syariah,” ujar Aulia. #acehbarat #acehtenggara #acehutara_lhokseumawe #acehsingkil #acehtamiang #acehgayo #acehtimur #acehbesar #acehselatan #bank #bankaceh #transaksi #syariah #banksyariah #perbankan #perbankansyariah #qanun

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts