Virus Corona Pengaruhi Jumlah Wisman ke Aceh

Wisatawan asing yang ingin berlibur ke Sabang. (Foto: KANAL ACEH)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin mengakui, wabah virus corona berdampak pada kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Aceh.

Ia menyebutkan, dalam waktu dekat ada dua kapal pesiar yang hendak menuju ke Sabang, tapi di batalkan, karena takut tertular wabah virus corona yang mulai merebak di sejumlah kapal pesiar.

Di kasus terakhir, kata Jamaluddin, kapal pesiar MS Artania yang mengangkut 1.200 wisatawan serta 520 orang kru, pada pertengahan Februari 2020 lalu, juga tidak diizinkan berlabuh di Sabang karena virus corana.

“Tentu efek dari virus ini sangat berdampak. Kemudian ada dua kapal pesiar lagi yang mau datang tapi dibatalkan, saya pikir ini juga efek virus corona,” kata Jamaluddin saat dikonfirmasi, Sabtu (29/2).

Keputusan menolak kapal pesiar yang akan merapat ke Sabang, kata dia, karena pihaknya tidak mau mengambil resiko, apabila ada wisatawan mancanegara itu yang suspect virus corona.

Baca: Lhokseumawe dan Aceh Timur Tak Masuk Kalender Event Wisata

“Forkopimda Kota Sabang juga sudah memutuskan tidak menerima kunjungan kapal pesiar tersebut,” sebut Jamaluddin.

Ia menambahkan, pembatasan wisatawan mancanegara hanya diberlakukan untuk kapal pesiar. Sementara wisatawan yang masuk melalui bandar udara masih diizinkan, seperti melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar.

“Yang masuk lewat bandar udara diperiksa sesuai prosedur untuk mencegah virus corona,” jelasnya.

Kata Jamaluddin, untuk saat ini virus corona belum sampai ke Aceh. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk mengampanyekan kondisi Aceh hari ini ke dunia internasional agar wisatawan mancanegara tak khawatir mengunjungi provinsi paling barat Indonesia itu. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster seolah tidak percaya, timnya ditahan imbang oleh klub promosi liga 1, Persiraja Banda Aceh. Skor dari pertandingan yang digelar di stadion Harapan Bangsa, Sabtu (29/2), itu berakhir sama kuat 0-0. . Paul Munster menyebut, anak asuhnya harusnya bisa mencetak tiga gol pada babak pertama dengan mudah. Hanya saja, skuad The Guardian tidak mampu mencuri gol pertama. Saddil Ramdani cs selalu terganjal dengan barisan pertahanan kokoh Persiraja. . Padahal, menurut Paul, Bhayangkara FC di babak pertama bermain cukup bagus, dan memiliki peluang. Tapi tidak mampu di konversi menjadi gol oleh Ezechiel. . “Di babak pertama kita bermain sangat bagus, kita jauh lebih superior di babak pertama, tapi kita tidak bisa cetak gol pertama, “ kata Paul. . Memasuki babak kedua, lanjut Paul, pemain Bhayangkara tidak mampu berbuat banyak. Bahkan minim peluang ke area pertahanan Persiraja. Ia menilai, hal itu karena faktor adanya pemain 13. Sehingga skuad The Guardian menjadi kewalahan. . Namun, Paul enggan menjelaskan terkait pemain 13 yang ia sebutkan. Saat ditanya wartawan, ia irit bicara. . “Ketika memasuki babak kedua kita tidak bisa buat banyak, peluang dan susah juga ketika kita harus bertanding melawan 12 sampai 13 orang pemain dan lawan 11 pemain,” ucapnya. . Laga di pekan pertama itu juga diwarnai enam kartu kuning yang dikeluarkan oleh wasit. Masing-masing tim mendapat tiga kartu. [Rand] . .#ligashopee #liga1 #aceh #bhayangkarafc #persiraja #bandaaceh #acehbesar #naganraya #pidie #bireuen

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts