Pertimbangkan Kuliah Jarak Jauh, Unsyiah: Proses Pembelajaran Masih Seperti Biasa

5 Februari, Unsyiah pilih rektor baru
Gedung biro rektor Unsyiah, Banda Aceh.

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh masih mempertimbangkan untuk melakukan kuliah jarak jauh atau online, seperti yang akan dilakukan oleh beberapa kampus untuk mencegah penyebaran virus corona.

Namun, Unsyiah sudah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh civitas akademika di kampus tersebut, untuk mengantisipasi penyebaran virus yang berasal dari China tersebut.

Kepala Humas Unsyiah, Chairil Munawir mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan proses pembelajaran seperti biasa. Tapi, pihaknya tetap memantau perkembangan, untuk menentukan langkah ke depannya.

“Sampai saat ini proses pembelajaran masih seperti biasa. Kita terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan memantau perkembangan untuk menentukan langkah selanjutnya apa yang harus dilakukan,” katanya saat dikonfirmasi, Sabtu, 14 Maret 2020.

Hanya saja, dalam surat edaran tersebut, disebutkan bahwa apabila ditemukan kasus positif COVID -19 dari sivitas akademika ataupun tamu yang berkunjung ke Unsyiah, maka akan dipertimbangkan untuk memberlakukan prosedur standar pengendalian termasuk kemungkinan penghentian aktifitas akademik. Atau kegiatan yang melibatkan orang yang banyak untuk sementara waktu.

Kemudian, para warga kampus diminta untuk tetap melindungi diri dari resiko tertular COVID-19 dengan menghindari orang yang diduga terinfeksi, atau lokasi yang telah dideteksi terdapat kasus tersebut.

“Setiap unit kerja diharapkan agar menyediakan hand sanitizer yang dapat digunakan secara praktis dan diletakkan pada tempat yang mudah diakses oleh akademika,” ucapnya.

Bagi yang mengalami gejala influenza, diharapkan agar meminimalkan kegiatan di keramaian serta melindungi diri dengan memakai masker serta mengurangi interaksi antar sesama sivitas kademika Unsyiah lainnya.

“Bagi yang kembali dari kunjungan ke luar negeri untuk membatasi interaksi dengan civitas akademika Unsyiah maupun anggota keluarga selama 14 hari sejak kepulangan ke Indonesia,” katanya. [Randi]

Related posts