Antisipasi Lonjakan Pasien Corona, RSUZA Tambah Ruang Isolasi

Ruang isolasi di RSUZA. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Meski belum ditemukan pasien positif Covid-19 di Aceh, sejumlah fasilitas di rumah sakit rujukan seperti Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh, tetap menambah fasilitas berupa ruangan di ruang isolasi.

Selama ini, hanya ada enam ruang isolasi di rumah sakit pelat merah tersebut milik Pemerintah Aceh tersebut. Namun, untuk menghindari lonjakan pasien, pihak RSUZA menambah 12 kamar dan ruang isolasi lengkap dengan fasilitasnya.

Direktur RSUZA, Azharuddin, mengatakan pembangunan fasilitas itu, mengingat ruang isolasi yang dimiliki RSUZA hanya enam ruang, sementara pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat ada enam orang. Tapi, empat diantaranya sudah dipulangkan karena negatif virus corona.

“Karena itu, tidak ada acara lain, kita tetap melakukan penambahan bed dan ruang isolasi untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien,” kata Azharuddin, Jumat (20/3). Ruang tersebut, kata dia akan selesai dibangun dalam pekan ini.

Pihaknya juga sudah berkordinasi dengan petugas kesehatan yang ada di kabupaten/kota, untuk tetap merawat pasien dengan gejala mirip terinfeksi corona di rumah sakit setempat. Sehingga, tidak langsung dirujuk ke RSUZA, sebelum pasien tersebut masuk dalam kategori suspect.

“Kita sudah kordinasi, jadi jangan sampai pasien yang hanya terkena ISPA, lalu dirujuk ke sini (RSUZA) dan ditempatkan di ruang isolasi. Seharusnya, hal itu bisa ditangani oleh rumah sakit di daerah,” ucapnya.

Hal itu, kata dia juga untuk menghindari penumpukan pasien dengan gejala mirip seperti terinfeksi corona. Sejauh ini, kata dia, rumah sakit di daerah tetap melakukan komunikasi dengan pihaknya, tentang tata cara menangani pasien.

Jika pasien tersebut sudah tahap suspect corona, kata dia, pihaknya akan mengeluarkan surat rujukan dibawa ke RSUZA, untuk penanganan lebih lanjut. [Rand]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Aceh Besar (KANALACEH.COM) – Manajemen Kantor Cabang PT Angkasa Pura II (Persero) menerapkan konsep pembatasan sosial atau social distancing, di bandara-bandara yang dikelolanya guna mencegah penularan COVID-19. Implementasi social distancing dilakukan dengan mengoptimalkan ruang yang ada di terminal untuk menciptakan jarak yang dianjurkan bagi penumpang pesawat, khususnya di area-area tempat berkumpulnya penumpang pesawat. Contoh penerapan social distancing itu, antara lain melalui penempelan sejumlah garis kuning di lantai yang masing-masing berjarak 1 meter sebagai penanda batas antrian bagi penumpang pesawat. Ads “Adanya garis kuning itu membuat setiap penumpang berdiri dengan jarak yang aman di setiap titik-titik antrian agar meminimalir risiko penyebaran COVID-19,” ujar Executive General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Aceh Indra Gunawan dalam keterangannya, Kamis (19/3). Adapun garis kuning tersebut misalnya ditempel di lantai menuju pos pemeriksaan keamanan (security check point/SCP), serta di lantai fixed bridge dan garbarata guna memisahkan jarak penumpang saat antrian ketika proses naik pesawat (boarding). Tidak lupa, melakukan penataan kembali kursi di ruang tunggu (boarding lounge) dengan mengutamakan jarak yang cukup di antara penumpang. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #bandarasim #bandara #boardinglounge #penumpang #socialdistancing #keamanan #covid_19 #corona #pencegahan

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts