Warga Aceh Singkil yang ke Pasar Dicek Suhu Tubuh

Pemeriksaan suhu tubuh. (Kanal Aceh/Khadafi)

Aceh Singkil (KANALACEH.COM) – Petugas medis dari Dinas Kesehatan Aceh Singkil, melakukan cek suhu tubuh kepada warga yang hendak berbelanja ke Pasar Rimo, Aceh Singkil, Minggu (22/3).

Berlokasi tepat di depan SPBU Rimo, dari pantauan dilokasi, masyarakat terlihat begitu antusias memeriksakan suhu tubuhnya. Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan menggunakan alat Thermometer Scanner.

“Mau ngecek suhu tubuh, takut corona, hasilnya 36 derajat, normal kata petugasnya tadi,” kata Afi salah seorang warga yang mengecekkan suhu tubuhnya.

Menurut salah seorang petugas medis di lokasi, Dokter Mardiana mengatakan diantara tanda orang terjangkit virus Corona ialah demam, batuk dan flu. “Untuk itu bagi yang ragu, silahkan dicek,” katanya.

Mardiana menambahkan, suhu tubuh normal 37 derajat celcius. Apabila lebih dari itu silahkan periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Dari beberapa masyarakat yang diperiksa ada tadi 10 orang yang suhu tubuhnya melebihi normal, disarankan untuk berobat ke fasilitas kesehatan terdekat,” kata Dokter Mardiana, salah satu petugas medis dari Puskesmas Gunung Meriah.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Singkil Erwin, mengungkapkan deteksi suhu tubuh dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. “Tujuannya sebagai upaya pencegahan,”

Pihaknya menghimbau apabila warga merasa sakit dengan gejala demam tinggi agar segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat. [Khadafi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Peneliti ganja dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Profesor Musri Musman, menyebutkan bahwa kandungan Cannabidiol (CBD) dalam ganja yang sudah diekstrak menjadi minyak, berpotensi dapat menangkal virus corona yang menyebar di dalam tubuh manusia. Menurut Prof Musri, sistem virus corona masuk ke tubuh manusia lewat saluran paru-paru. Sehingga, menimbulkan pneumonia atau radang paru. Hal itu mirip dengan kondisi kasus penyakit paru-paru karena infeksi virus tertentu. Kemudian, ada juga penelitian yang ia peroleh bahwa ektrak zat CBD dalam ganja, selain penyakit paru-paru juga berguna untuk penyakit asma dan herpes. Ia menyebutkan, jika terserang penyakit paru-paru akan ditandai dengan peradangan. Akibatnya, terjadi penumpukan dan pemecahan sel-sel dalam tubuh atau disebut dengan sitokin. Untuk mencegah itu, lanjut Musri, jika di beri CBD akan berfungsi sebagai anti peradangan dan anti inflamasi. “Jadi CBD itu saat dicoba, dapat mencegah atau anti peradangan. Saya berkesimpulan CBD pada penyakit-penyakit itu bisa melakukan anti inflamasi. Kenapa tidak pada kasus virus corona?,” ujar Musri saat dikonfirmasi, Jumat (20/3). Sementara akibat dari inflamasi, akan menyebabkan perangsangan antibodi yang berlebihan, dan akan berakibat kegagalan pada organ khusus pada tubuh seseorang. Baca: Ada 1.262 Senyawa di Ganja, Tapi Satu yang Menyebabkan Tanaman Itu Dilarang “CBD yang dicoba, ternyata mampu menghentikan pengeluaran antibodi yang berlebihan dari sistem imun. Ini sama dengan kasus corona,” sebut Musri yang merupakan ahli kimia bahan alam Universitas Syiah Kuala. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #ganja #corona #covid_19 #vaksin #obat #antibodies #syiahkuala #sistemainmune #penyakit

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts