Darurat Corona, Warga Diminta Tidak Keluar Masuk Sabang Sementara

Ilustrasi, Warga memadati pelabuhan Balohan, Sabang. (Kanal Aceh/Arjuna)

Sabang (KANALACEH.COM) – Pemerintah Kota Sabang meminta seluruh masyarakat yang tinggal di Kota Sabang untuk tidak bebergian ke luar Sabang, selama proses pencegahan dan penyebaran virus COVID-19.

Kepala Bagian Umum dan Humas Sekertariat Daerah Kota Sabang Bahrul Fikri, mengatakan larangan itu berlaku untuk seluruh warga, baik aparatur sipil negara (ASN), para pegawai BUMN & BUMD, serta pegawai instansi vertikal dan lembaga lainnya di Kota Sabang.

“Kita menghimbau kepada seluruh warga Sabang baik masyarakat umum, ASN, pegawai BUMN & BUMD, dan instansi vertikal lainnya untuk tidak keluar masuk ke Kota Sabang,” kata Bahrul, Sabtu (4/4).

Hal disampaikan Bahrul berdasarkan hasil rapat Forkopimda Kota Sabang dengan nomor 443.1/251, yang mengharapkan seluruh masyarakat dan instansi untuk mengendalikan kegiatan yang menyebabkan bepergian keluar dan masuk ke Kota Sabang.

Menurutnya bagi setiap ASN, dan seluruh pegawai instansi vertikal serta lembaga lainnya di Kota Sabang, dapat bepergian keluar kota, dan masuk kembali ke Sabang apabila dibekali dengan surat perintah tugas atau dokumen lainnya dari instansi masing-masing.

“Hal ini apabila ada hal mendesak dan penting, maka pimpinan instansi diharapkan mengeluarkan surat keterangan atau surat tugas bagi yang melakukan perjalanan, dan wajib melaporkan kepada kami tim gugus tugas percepatan penanggulangan COVID-19,” katanya.

Untuk masyarakat umum, kata Bahrul, diharapkan untuk tidak melakukan perjalanan keluar Kota Sabang sementara waktu. Pemko Sabang juga telah mengeluarkan kebijakan untuk tidak menerima kunjungan warga yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Sabang kecuali memang bersifat sangat penting.

“Kami harap warga mematuhi himbauan ini demi keselamatan kita semua,” katanya.

Pemko Sabang juga meminta kepada warganya yang baru kembali dari luar Kota Sabang untuk disiplin melakukan isolasi mendiri selama 14 hari yang diawasi oleh tim gugus tugas gampong. [red]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Satu unit ambulans milik Puskesmas Tangkeh, Kecamatan Woyla Timur mengalami kecelakaan, pada Sabtu (4/4). Mobil ini juga mengangkut tiga tim medis. Peristiwa itu terjadi saat Ambulans yang mengangkut tiga tim medis, hendak ke Desa Seuradeuk untuk memeriksa suhu tubuh santri yang baru pulang dari luar daerah. Namun, diperjalanan mobil tersebut tergelincir, hingga hampir masuk sungai. Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh Barat, Amril Nuthihar, membenarkan peristiwa itu. Kecelakaan tenaga medis itu akibat putus bola stir, sehingga mobil kehilangan kendali dan terperosok ke luar jalan. “Mereka petugas Puskesmas Tangkeh mau ke Desa Seuradeuk yang ditumpangi tiga orang dengan sopirnya,” kata Amril saat dikonfirmasi. Tenaga kesehatan tersebut, kata Amril, memang rutin melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang baru saja datang dari luar Aceh Barat. Untuk memeriksa kesehatan, agar tidak terjangkit virus corona. Namun, kejadiaan naas itu dialami petugas medis saat mau berangkat ke Desa Seuradeuk. “Rencana mau periksa suhu badan anak-anak santri yang baru pulang dari pasantren luar daerah, tapi sayang Allah berkehendak lain,” kata dia. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #woyla #ambulance #petugasmedis #kecelakaan #corona #cegahcorona #musibah #antisipasi #covid_19

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts