TKI yang Kedapatan Keluyuran Bakal Dikarantina Ditempat Khusus

Ilustrasi, TKI tiba di Lanud Soewondo. (Foto: Harian Mistar)

Aceh Utara (KANALACEH.COM) – Sekitar 20 TKI dari Malaysia yang telah tiba di Kabupaten Aceh Utara, sudah diperiksa kesehatannya dan dinyatakan dalam kondisi sehat. Tapi mereka tetap diwajibkan menjalani karantina secara mandiri.

Juru Bicara Covid-19 Aceh Utara, Andree Prayuda, mengatakan pihaknya sudah memberikan dua opsi kepada para TKI, antara karantina secara mandiri atau di karantina di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah Aceh Utara.

Kemudian, para TKI tersebut lebih memilih untuk karantina mandiri dengan catatan, mereka tetap di rumah dan tidak keluyuran. Jika melanggar, Pemkab Aceh Utara akan memindahkan mereka ke lokasi karantina di Gedung Shelter Blang Adoe atau bekas penampungan ethnis Rohingya.

“Kita memberikan mereka opsi karantina mandiri atau di karantina yang telah kita sediakan, dengan catatan kalau karantina mandiri mereka harus membuat surat pernyataan dan apabila melanggar meraka bersedia di karantina tempat yang telah kita siapkan,” kata Andree, Sabtu (11/4).

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, sebenarnya sudah menyiapkan Shelter Blang Adoe atau bekas tempat penampungan etnis Rohingya, Myanmar yang berada di Kecamatan Kuta Makmur, untuk tempat karantina penduduk yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Shelter tersebut sudah ditinggalkan oleh imigran Rohingya pada akhir 2016, shelter ini menjadi kosong.  Shelter ini memiliki 62 kamar, direncanakan setiap ODP menempati satu kamar sesuai SOP protokol kesehatan. Selain fasilitas sanitasi dan MCK, di sini juga disiapkan dapur umum dan fasilitas kesehatan. Lokasi karantina akan dijaga oleh petugas, baik medis maupun keamanan.

Untuk itu, kata Andree pihaknya sudah mengantongi data para TKI tersebut, guna dilakukan pemantauan selama masa karantina 14 hari. Kemudian, pihaknya juga memantau perkembangan kondisi kesehatan mereka.

“Data sudah ada di kita dan kita pantau terus kondisi kesehatannya,” ujar Andree. [Randi/rel]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sebanyak 97 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Aceh yang bekerja di Malaysia pulang ke tanah air, sejak Kamis hingga Jumat 9-10/04 kemarin. “11 orang pulang via laut dari Labuhan Batu Utara dan kita dibantu Pemkab sana. Sisanya pulang dengan empat penerbangan dari Kualanamu Deliserdang,” kata Ruslan Armas, Kepala Perwakilan Pemerintah Aceh di Medan Sumatra Utara, Sabtu (11/4). Ruslan mengatakan, seluruh masyarakat Aceh itu telah melalui prosedur pemeriksaan khusus sebelum melanjutkan perjalanan ke Aceh. Dari Kualanamu, pemerintah Aceh membawa rombongan pertama yang tiba pagi hari ke Candika di Deliserdang untuk diperiksakan kesehatan sesuai prosedur. Sementara tiga rombongan lainnya diperiksa di Polonia Medan. “Kita fasilitasi penuh. Usai pemeriksaan yang sesuai dengan prosedur kesehatan, mereka kita pulangkan langsung ke daerah masing-masing. Dua dari 97 orang tersebut dua orang adalah anak-anak, dari Aceh Utara,” sebutnya. Ruslan merinci, asal daerah dari TKI itu, yakni: Banda Aceh (6), Pidie (8), Pidie Jaya (4), Bireun (15), Aceh Tengah (1), Lhokseumawe (4), Aceh Utara (18), Aceh Timur (13), Langsa (5), Aceh Tamiang (11), Aceh Tenggara (2), Aceh Selatan (4), Aceh Barat (1), Aceh Barat Daya (4) dan Nagan Raya (1). selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #tki #malaysia #pulkam #mudik #isolasidiri #physicaldistancing #dirumahaja #dampakcorona #covid19

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts