Alhamdulillah, Pasien Positif Corona di Aceh Semua Sembuh

Sebagai ilustrasi: Tenaga medis pasien virus corona di Italia berpelukan untuk saling menguatkan. [Paolo Miranda/BBC]

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Satu pasien positif corona terakhir yang ditangani oleh pihak Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, dinyatakan sembuh. Dengan begitu, tidak ada lagi pasien yang terpapar virus corona di Aceh.

Wakil Direktur Pelayanan RSUZA, Endang Mutiawati, mengatakan pasien terakhir yang dirawat itu berinisial AJ (60) warga Banda Aceh. Ia dinyatakan sembuh setelah hasil swab yang keempat menunjukkan pasien tersebut sudah negatif corona.

“Ya, sudah negatif (pasien) AJ, sore ini baru kita terima hasil,” kata Endang saat dikonfirmasi, Minggu (12/4).

Endang menjelaskan, imunitas AJ telah tumbuh ketimbang tiga pasien positif corona di Aceh lainnya yang telah lebih dulu sembuh. Sebab, AJ memiliki riwayat penyakit lain. Sehingga swab AJ yang keempat baru keluar hasilnya negatif.

“Imunitasnya telat tumbuh dibandingkan orang tidak ada DM (diabetes mellitus). Rencana pasien kita pulangkan sesegera mungkin,” katanya.

Kini, kata Endang, tidak ada lagi pasien terkait corona di ruang respiratory intensive care unit (RICU), hanya tersisa satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di ruang isolasi biasa.

“Satu lagi (PDP) ini sedang menunggu hasil swab juga,” katanya.

Sebelumnya, ada lima pasien yang dinyatakan positif corona di Aceh. 4 diantaranya dinyatakan sembuh dan satu meninggal dunia. [Randi]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Aceh Besar (KANALACEH.COM) — Pulau Nasi merupakan wilayah dengan masyarakat yang mayoritas bekerja di sektor informal. Salah satu yang terbanyak adalah nelayan. Beberapa diantaranya bekerja di pasar ikan. Ketika himbauan pemerintah datang, mereka tidak serta merta bisa berhenti berlayar, dan berdiam di rumah. Sepertihalnya pekerja sektor informal lainya, nelayan mengharuskan diri untuk terus ke luar rumah untuk mengisi pemasukan harian. Tanpa berlayar, nelayan tidak bisa mendapatkan nafkah untuk keluarganya. Dompet Dhuafa Aceh melalui posko Covid-19 yang didirikan di Pulau Nasi, mengadakan progam Cekal (Cegah Tangkal) Covid-19. Salah satu yang dilakukan yaitu dengan penyemprotan kapal nelayan dengan cairan desinfektan. Dengan dimotori oleh para relawan, desinfektan disemprotkan diseluruh bagian kapal. Terutama sisi-sisi yang sulit dijangkau untuk dibersihkan. Penyemprotan desinfektan dimaksudkan, untuk membunuh bakteri atau kotoran yang masih menempel dalam kapal. Sebagai salah satu langkah pecegahan bagi nelayan agar meminimalisir kemungminan untuk tertular. “Tidak hanya berhenti di penyemprotan. Nelayan pun mendpatkan layanan pemeriksaan suhu, baik sebelum dan sesudah berlayar. Penyemprotan sendiri dilakukan dua kali. Dengan adanya penyemprotan desinfektan, nelayan pun lebih nyaman dan aman,” kata dr. Nuril Annissa Niswanto, selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Aceh, dalam keterangannya, Sabtu (11/4). selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #nelayan #disinfektan #semprotcairan #cegahcorona #antisipasi #kapal #covid19 #perairan #laut

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts