Aceh Perketat Perbatasan Karena Kasus Corona di Sumut Meningkat

#perbatasan aceh diperketat.

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Polda Aceh kembali memperketat pengawasan di perbatasan Aceh, untuk menghindari adanya lonjakan warga yang baru pulang dari Sumatera Utara (Sumut). Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya warga yang terpapar virus corona yang masuk ke Aceh.

Pengawasan itu diperketat lantaran jumlah pasien yang terkonfirmasi positif di Sumut terus melonjak. Hingga Senin (13/4), kasus positif corona di Sumut mencapai 96. Sebagai daerah tetangga, pihak Polda Aceh menambah pasukan yang terdiri dari tenaga medis, Satpol PP, Polri dan TNI di perbatasan Aceh-Sumut.

Dirlantas Polda Aceh, Kombes Pol Dicky Sondani, mengatakan penjagaan di perbatasan itu sudah dilaksanakan di pos penjagaan di daerah Aceh Tamiang, Subulussalam dan Aceh Tenggara. Sebab, daerah tersebut berbatasan langsung dengan Sumatera Utara.

“Tentu kita perketat lagi di perbatasam, dan jalur darat lainnya yang masuk ke Aceh,” kata Kombes Pol Dicky Sondani, Selasa (14/4).

Pihaknya juga melengkapi setiap pos dengan alat pengukur suhu tubuh, jika melewati batas normal, warga yang melintas akan diperiksa dan ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

“Setiap kendaraan yang masuk ke perbatasan akan dicek suhu tubuh penumpang. Apabila melewati batas toleransi, maka orang tersebut akan masuk dalam ODP,” ujarnya.

Sejauh ini, tidak ada lagi pasien positif corona di Aceh, setelah empat orang yang terkonfirmasi positif dinyatakan sembuh peda pekan lalu. Namun, jumlah warga yang berstatus ODP terus meningkat. Hal itu, disebabkan banyaknya warga yang memilih pulang kampung menjelang Ramadhan. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pasien terakhir positif corona di Aceh berinisial AJ (60) tak kuasa menahan haru saat pihak Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh mengumumkan dirinya telah sehat dan negatif corona. RSUZA menyatakan AJ, mulai hari ini, Senin, 13 April 2020 sudah bisa pulang ke rumahnya, setelah 20 hari menjalani perawatan di rumah sakit pelat merah itu. Kepulangannya juga diantar langsung oleh petugas medis ke rumahnya di Desa Lampaseh, Kota Banda Aceh. AJ memiliki riwayat berpergian dari Padang, Sumatera Barat, dan transit ke Medan, lalu tiba di Banda Aceh pada 9 Maret 2020. Selama dalam perjalanan itu, ia mengakui bahwa kesehatannya biasa-biasa saja dan tidak ada gejala apapun. Gejala itu muncul ketika ia memeriksa kesehatannya ke RSUZA. Lima hari di rawat, ia dibolehkan pulang, sembari menunggu hasil swab dari Jakarta tiba. Tak berselang lama AJ kembali mendatangi rumah sakit untuk memeriksa keluhan demam, batuk dan penyakit penyerta lainnya. Di waktu bersamaan hasil swab keluar, dan AJ dinyatakan positif corona. AJ, bahkan tidak mengetahui kapan dan dimana ia terjangkit virus corona tersebut. Menurutnya, selama melakukan perjalanan ke luar kota, kondisi tubuhnya sehat. “Awalnya saya tidak ada gejala apa-apa. Naik pesawatpun tidak ada apa-apa, kemudian hasil swab tiba-tiba positif. Dapatnya (tertular) itu saya tidak tau dimana, di jalan atau dimanalah,” kata AJ, saat hendak pulang ke rumahnya dari RSUZA. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #pasien #positifcorona #negatifcorona #covid19 #masker #himbauan #pemerintah #warga #masyarakat

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts