Martunis Lelang Jersey Ronaldo, Laku Rp 180 Juta

(foto: instagram Martunis)

Banda Aceh (KANALACEH.COM)– Sudah sepekan dilelang, akhirnya jersey asli bintang sepakbola Cristiano Ronaldo yang dimiliki anak angkatnya, yaitu Martunis laku seharga Rp 180 juta. Pembelinya merupakan seorang pengusaha travel di Manado.

Martunis mengumumkan pemenang lelang jersey pada Jumat malam (17/4) melalui akun instagramnya. Jersey yang dilelang ini merupakan pemberian Ronaldo saat datang ke Indonesia pada 2013 lalu.

Martunis mengakui, saat proses lelang cukup panas. Para penggermar Ronaldo berlomba-lomba untuk memberikan donasi terbaiknya. Bahkan ada yang dari Thailand.

Namun, pemenangnya ialah Candra, pengusaha travel di Manado yang berhasil menyumbang dengan harga yang lebih besar.

“Mereka berlomba-lomba siapa donasi terbesar, akhirnya jatuh ke mas Candra asal Jakarta. Dia pengusaha travel di Manado,” ujar Martunis saat dihubungi, Sabtu (18/4).

Martunis menjelaskan, sebelum jatuh ke tangan Candra, ada beberapa orang yang menyatakan keinginannya mendapatkan jersey tersebut. Dari data yang dimiliknya, ada 7 orang yang ingin mendapatkan jersey saat Cristiano Ronaldo masih di Real Madrid.

Hasil dari pelelangan jersey itu, nantinya akan disalurkan untuk warga yang terdampak virus corona. Ada tiga desa di tiga kabupaten/kota yang menjadi target penyaluran Martunis.

Ketiga desa tersebut, kata Martunis, masing-masing warga yang berada di Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen dan Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe.

“Yang pertama di Lhokseumawe tepatnya di Batuphat, karena di situ ada sahabat saya, kalau di Bireuen di Jeunieb di kampung istri saya, kalau di Banda Aceh di kampung saya di Tibang,” kata Martunis.

Martunis memastikan bantuan yang akan disalurkan nanti tepat sasaran. Ia berharap, bantuan itu dapat meringankan beban warga yang terdampak virus corona. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Empat karyawan yang bekerja di sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan sekolah tinggi di Banda Aceh, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak. Diduga, penyebab PHK tersebut karena pekerja itu meminta agar adanya penyediaaan hand sanitizer di yayasan itu. Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Aceh, Habibie Insuen membenarkan adanya pekerja yang di PHK secara sepihak. Bahkan, PHK itu dilakukan pihak yayasan hanya secara lisan tanpa adanya surat dan sebagainya. Habibie menjelaskan, keemapt orang itu melaporkan kejadian itu ke Trade Union Care Center (TUCC) dan posko Covid-19 pekerja yang ada di Banda Aceh. Dalam aduannya, mereka di PHK karena meminta disediakan hand sanitizer. Tapi, pihak perusahaan meresponnya dengan tidak baik. “Alasan di PHK karena mereka meminta agar di kantor tempat mereka bekerja disediakan hand sanitizer pada akhir Maret lalu. Namun diabaikan oleh pimpinan bahkan disentil dengan bahasa tidak perlu takut corona,” ujar Habibie saat dikonfirmasi, Jumat (17/4). Hal tersebut, kata Habibie membuat mereka mengambil sikap untuk tidak masuk hingga tiga hari. Dengan harapan, nantinya dapat disediakan alat pencegahan virus corona. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #pekerja #PHK #handsanitizer #tidakadil #cegahcovid19 #antisipasi #pencegahan #pimpinan #perusahaan

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts