Geliat Islam di Finlandia: Kala Sholat Isya Pukul 12 Malam

Ilustrasi. (Winnetnews)

(KANALACEH.COM) – Menjalankan ibadah di Finlandia bagi Umat Islam mempunyai pola dan karakteristik tersendiri, terutama sholat. Ini terlihat dari aspek waktu.

Menurut Ketua Ikatan Masyarakat Muslim Indonesia (IMMI) Finlandia, Mustafa Kamal, menuturkan tentan geliat aktivitas ibadah di Finlandia. Dia menjelaskan, menjelaskan tentang pergeseran waktu sholat yang sangat jauh di Finlandia.

Dia mengatakan pada musim panas, waktu subuh mulai pukul 02.00 dini hari sedang sholat Isya pada pukul 00.00 malam. Sedang pada musim dingin, waktu Subuh mulai pukul 07.00 pagi dan Maghrib pukul 15.00 sore. Bahkan menurutnya waktu zuhur dan ashar bisa hanya berjarak 30 menit saja.

Sementara umat Muslim bisa menyalurkan zakat ke masjid-masjid di Finlandia. Zakat yang terkumpul akan dibagikan ke mustahik yang kebanyakan di luar Finlandia, ini karena jumlah orang miskin di Finlandia relatif sedikit.

Sedang untuk haji, umat Muslim di Finlandia tidak harus menunggu lama untuk berangkat. Mereka bisa langsung berangkat haji dengan dana 4 ribu euro.

Ada banyak restoran dan toko daging halal yang bisa di temukan di Finlandia. Namun demikian restoran dan toko halal itu banyak berada di wilayah dengan jumlah penduduk Muslimnya banyak.

Menariknya di setiap sekolah di Finlandia juga diajarkan tentang pendidikan Islam, meski demikian umat Muslim di sana akan memperdalam keislamananya di program pendidikan yang diadakan masjid-masjid di sana.

Hubungan umat Muslim Finlandia dengan pemerintah dan komunitas agama lainnya pun terbilang sangat baik dan tidak ada masalah. Meski sempat ada pertentangan terkait pemotongan hewan kurban.

“Menurut orang liberal atau sekuler itu engga berprikehewanan, itu bertentangan. Kita ada juga anggota parlemen yang bisa membantu mengadvokasi muslim seperti itu,” katanya. [Republika]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – PT Trans Continent, Perusahaan pertama yang melakukan ground breaking di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong hengkang dari kawasan itu. Sejak kehadirannya pertama kali bulan Agustus 2019, PT Trans Continent mengaku hingga kini belum juga bisa bekerja karena aspek kepastian hukum tentang agreement tata kelola lahan KIA hingga infrastruktur yang dinilai buruk. CEO Trans Continent, Ismail Rasyid membenarkan pihaknya sudah keluar dari kawasan KIA Ladong. Kata Ismail, selama sembilan bulan pihaknya merugi, karena tidak adanya aktivitas apapun di kawasan itu. Sehingga, sembilan bulan terakhir PT Trans Continent mengalami kerugian hingga Rp 600 juta perbulannya, untuk biaya gaji karyawan dan cicilan alat berta yang telah mereka invest ke KIA Ladong. Ia juga menyoroti kinerja PT Pembangunan Aceh (PEMA) milik Pemerintah Aceh yang dinilai tidak jelas dalam menindaklanjuti keinginan PT Trans Continent untuk memabangun basic infrastruktur di KIA Ladong. “Untuk yang paling utama kepastian hukum (tentang agreement tata kelola lahan KIA) saja hingga sekarang kami belum ada, bagaimana mau tindak lanjut membangun dll – juga basic infrastruktur lainnya juga gak di tindak lanjuti oleh PEMA,” kata Ismail Rasyid, Sabtu (16/5). Selama sembilan bulan hadir di KIA Ladong, pihaknya sama sekali belum menghasilkan apapun, apalagi bekerja. “Saya biarkan hingga 9 bulan dan saya sudah sekian puluh miliar invest – jangankan menghasilkan, untuk bekerja saja belum bisa – tidak ada agreement dan juga infrastruktur,” ujarnya. Selengkapnya klik di www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #perusahaan #industriceh #investasi #pekerja #hengkang #infrastruktur #fasilitas #perjanjian #PT

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts