Satu Warga Kembali Terkonfirmasi Positif Corona Asal Banda Aceh

ilustarsi, pasien di rawat di rumah sakit. (Foto: Pontas.id)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Satu orang warga asal Banda Aceh kembali terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19), pada Kamis (28/5).

Informasi itu juga dibenarkan oleh juru bicara Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. Namun, Saifullah belum merinci soal pasien yang terkonfirmasi positif tersebut.

Baca: Alhamdulillah, Semua Santri Klaster Temboro Asal Aceh Sembuh dari Corona

“Iya benar (penambahan satu kasus). Tapi belum ada Info detailnya,” kata Saifullah.

Baca: Jubir Covid-19 Harap Daerah Lain Bisa Tiru Aceh Dalam Memutus Rantai Corona

Dilihat dari update laporan resmi Dinas Kesehatan Aceh, penambahan satu kasus pasien positif corona itu berasal dari Banda Aceh.

Secara kumulatif, jumlah pasien yang positif corona jadi 20 orang. Dengan rincian, 17 sembuh, dua dirawat dan satu meninggal dunia.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan sampai hari ini, pukul 12.00 WIB, pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 bertambah lagi sebanyak 183 menjadi 6.240 dari 6.057 orang pada hari sebelumnya.

“Proses penularan masih terjadi. Artinya kita memang harus betul-betul lebih berdisiplin kembali untuk mematuhi seluruh anjuran pemerintah,” katanya dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis.

Yurianto mengatakan bahwa berdasarkan data yang dikumpulkan dari terdapat penambahan 687 pasien positif, sehingga total kasus naik menjadi 24.538 orang, sementara korban meninggal dunia bertambah 23 orang menjadi 1.496 pasien.

Sementara itu, provinsi yang hanya mencatatkan penambahan satu kasus adalah Aceh, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – 116 orang nelayan asal Aceh sudah lima bulan ditahan diberbagai negara seperti Thailand, India dan Myanmar. Sejak pertama kali ditahan keadaan mereka juga tidak pernah terdengar. Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek mengatakan, sebanyak 62 nelayan tersebut di tahan di Thailand, 53 di Andaman India dan satu orang di Myanmar. Mereka juga belum ada kepastian hukum. Sejauh ini, kata Miftach para keluarga nelayan itu banyak yang datang kepadanya untuk mempertanyakan keadaan dan kondisi mereka, karena sudah lima bulan nelayan itu tidak pernah berkomunikasi dengan anggota keluarganya. Baca: 29 Nelayan Aceh Timur Kembali Ditangkap di Thailand “Kami sangat membutuhkan informasi tentang keadaan mereka, karena setiap hari keluarganya menghubungi kami dan menanyakan kondisi orangtua dan suami mereka yang ditahan di Andaman India dan Thailand tersebut,” ujar Miftach saat dikonfirmasi, Kamis (28/5). Baca: 57 Nelayan Aceh Masih Ditahan di Luar Negeri Mereka rata-rata ditangkap sejak bulan September 2019 hingga Maret 2020, dengan menggunakan 9 kapal. 4 diantaranya ditangkap di India, 3 kapal di Thailand dan satu di Myanmar. Ia berharap, pemerintah pusat dapat melakukan advokasi kepada mereka. Sebab, Menurut Miftach, rata-rata mereka terdampar di negara tersebut karena mati mesin kapal. Baca: 33 Nelayan Aceh Timur yang Ditahan di Thailand Sudah 2 Kali Ditangkap “Kita minta bantuan kepada pemerintah Indonesia agar dapat mengadvokasi mereka yang berada di luar negri tersebut,” katanya. Selengkapnya klik di www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #nelayan #acehtimur #sea #terdampar #lautan #perairan #thailand #kapal #mesinkapalmati #india

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts