Hari Ini 28 Mei, 267 Orang Hendak ke Aceh Dipaksa Putar Balik ke Sumut

Polisi menjaga perbatasan, untuk memutar balik kendaraan yang ingin masuk Aceh. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kebijakan instruksi putar balik bagi kendaraan yang ingin masuk ke Aceh, untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19) terus berlanjut. Hari ini, Kamis (28/5), sudah 103 kendaraan yang di halau untuk tidak masuk ke tanah rencong.

103 kendaraan itu mengangkut sebanyak 267 penumpang. Dengan rincian, 79 kendaraan pribadi dan 24 kendaraan umum.

Dirlantas Polda Aceh Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan, pihaknya terus mengawasi arus kendaraan umum dari Sumut ke Aceh. Tentunya, empat pintu masuk ke Aceh masih dijaga ketat.

Baca: Hendak Masuk Aceh, 40 Kendaraan di Suruh Putar Balik ke Sumut 

“Jumlah kendaraan putar balik pada tanggal 28 Mei 2020 dari perbatasan sebanyak 103, yang mengangkut 267 orang,” kata Dicky dalam keterangannya.

Baca: Sudah 1.373 Orang dari Sumut Tak Diizinkan Masuk Aceh

Diketahui, kebijakan larangan kendaraan masuk ke Aceh sudah di mulai sejak Kamis (21/5) hingga hari ini Kamis (28/5) masih diberlakukan.

Baca: Cegah Corona, Sudah 1984 Orang Tak Diizinakan Masuk ke Aceh

Penyekatan kendaraan masuk Aceh mulai diberlakukan sejak pukul 06:00 WIB. Empat daerah perbatasan yang menjadi forkus Polda Aceh adalah Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Subulussalam dan Aceh Tamiang. Di sana tim gabungan melakukan pemeriksaan kendaraan dan penumpang di masing-masing pos perbatasan.

Dalam pemeriksaan itu, tim gabungan memeriksa kendaraan roda dua serta empat. Setiap penumpang diminta turun lalu disemprot disinfektan serta ditanya riwayat perjalanan seminggu terakhir. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – 116 orang nelayan asal Aceh sudah lima bulan ditahan diberbagai negara seperti Thailand, India dan Myanmar. Sejak pertama kali ditahan keadaan mereka juga tidak pernah terdengar. Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek mengatakan, sebanyak 62 nelayan tersebut di tahan di Thailand, 53 di Andaman India dan satu orang di Myanmar. Mereka juga belum ada kepastian hukum. Sejauh ini, kata Miftach para keluarga nelayan itu banyak yang datang kepadanya untuk mempertanyakan keadaan dan kondisi mereka, karena sudah lima bulan nelayan itu tidak pernah berkomunikasi dengan anggota keluarganya. Baca: 29 Nelayan Aceh Timur Kembali Ditangkap di Thailand “Kami sangat membutuhkan informasi tentang keadaan mereka, karena setiap hari keluarganya menghubungi kami dan menanyakan kondisi orangtua dan suami mereka yang ditahan di Andaman India dan Thailand tersebut,” ujar Miftach saat dikonfirmasi, Kamis (28/5). Baca: 57 Nelayan Aceh Masih Ditahan di Luar Negeri Mereka rata-rata ditangkap sejak bulan September 2019 hingga Maret 2020, dengan menggunakan 9 kapal. 4 diantaranya ditangkap di India, 3 kapal di Thailand dan satu di Myanmar. Ia berharap, pemerintah pusat dapat melakukan advokasi kepada mereka. Sebab, Menurut Miftach, rata-rata mereka terdampar di negara tersebut karena mati mesin kapal. Baca: 33 Nelayan Aceh Timur yang Ditahan di Thailand Sudah 2 Kali Ditangkap “Kita minta bantuan kepada pemerintah Indonesia agar dapat mengadvokasi mereka yang berada di luar negri tersebut,” katanya. Selengkapnya klik di www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #nelayan #acehtimur #sea #terdampar #lautan #perairan #thailand #kapal #mesinkapalmati #india

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts