Puluhan IRT Datangi Kantor Bupati Aceh Singkil Pertanyakan BLT

Ibu rumah tangga di Gunung Meriah datangi kantor Bupati Aceh Singkil, untuk mempertanyakan kejelasan BLT. (ist)

Aceh Singkil (KANALACEH.COM) – Puluhan Ibu Rumah Tangga asal Desa Tanah Bara, Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil mendatangi kantor Bupati Aceh Singkil, Senin (9/6).

Kedatangan Ibu -ibu ini dipicu lantaran tidak mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) dampak covid-19 dari dana desa.

Dari pantauan, Ibu -ibu ini tampak merasa kecewa setelah mengetahui bahwa Bupati tidak berada ditempat.

“Pak bupati tidak ada ditempat (dikantor) sedang ke Kuala Baru acara peresmian SMK disana,” ungkap salah satu anggota Satpol PP yang sedang bertugas.

Nurmawati, salah satu perwakilan Ibu Rumah Tangga, mengatakan akan menunggu hingga Bupati pulang.

“Kami tunggu saja pak bupati pulang dari Kuala Baru, kami harus jumpa sama pak bupati jam berapa pun, kami kesini tadi naik becak motor itupun kami harus bayar,” ucap Nurmawati.

Pihaknya mengadu ke Bupati karena tidak mendapatkan bantuan dampak covid-19 yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Baik Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sosial tunai maupun BLT dana desa.

“Sebelumnya kami sudah mendatangi kantor Desa Tanah Bara untuk mempertanyakan kepada Geucik, jawabannya hanya adukan saja kemana kalian suka,” ujarnya.

Sementara Mariah menambahkan, sebelum mendatangi kantor Bupati, pihaknya telah mendatangi kantor Camat Gunung Meriah untuk meminta penjelasan. Akan tetapi pihak kecamatan juga tidak memberikan jawaban.

“Kami mengadu ke kantor Bupati agar persoalan ini bisa selesai dan berharap ada jawaban dari Pak Bupati,” pungkas Mariah. [Khadafi]

 

View this post on Instagram

 

Blangpidie (KANALACEH.COM) – Masyarakat Gampong Keudai Susoh, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya (Abdya) melakukan penyegelan terhadap kantor Keuchik, pada Senin (8/6). Penyegelan tersebut diduga karena masyarakat kecewa belum disalurkannya dana Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) Covid-19. Tuha Peut Gampong Keudai Susoh, Dasruddin Darman mengatakan, selain terkait pencairan BLT Covid-19, masyarakat juga menilai bahwa selama ini Keuchik tidak transparan dalam mengelola Dana Desa semenjak tahun 2015 hingga 2020. “Masyarakat geram, karena selama beliau menjabat tidak ada transparansi anggaran. Padahal seharusnya, setiap tahunnya selesai pelaksanaan kegiatan, Keuchik harus melakukan pertanggung jawaban paling tidak kepada Tuha Peut,” kata Dasruddin. “Kalau gampong lain kita lihat laporan pertanggung jawaban langsung di depan umum, tapi keuchik kami tidak pernah melakukannya kepada Tuha Peut, apalagi sama masyarakat, dia hanya cukup laporan dari gampong ke Kabupaten,” tambah Darman. Sementara itu, Keuchik Gampong Kedai Susoh, Sabri mengatakan, sebenarnya BLT Covid-19 bukan tidak disalurkan kepada masyarakat, akan tetapi ada provokator di gampong tersebut, semacam makar sehingga kepemimpinannya digoyang. Selengkapnya klik di www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #blt #kantor #geuchik #perangkatdesa #danabantuan #bansos #warga #segel #masyarakat

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts